Drama korea tentang bisnis

Belajar tentang bisnis, investasi, dan keuangan tidak harus dari bangku sekolah, kuliah, atau webinar. Namun bisa melalui film hingga drama Korea. Drama Korea tentang bisnis, investasi, dan keuangan dapat kalian simak agar mengerti dunia perekonomian, minimal gambaran secara sederhana.

Gambaran Industri Film di Korea Selatan

Industri perfilman Korea Selatan telah maju sangat pesat. Film-film tersebut bukan hanya sebagai ajang propaganda kepada dunia, tapi juga memberikan hiburan sekaligus pendapatan bagi industri dan masyarakat.

Periode Awal (1950-1980-an)

Industri film Korea Selatan telah muncul pada periode awal, khususnya pada era 1950-1980-an. Industri perfilman pada era tersebut dimulai dengan lambat karena dampak Perang Korea. 

Film-film pada masa ini cenderung berfokus pada trauma perang, kemiskinan, dan perjuangan sehari-hari.

Baru pada era kebangkitan tahun 1960-an, periode ini dikenal sebagai “Zaman Keemasan” film Korea. Era kebangkitan tersebut ditandai dengan peningkatan produksi dan kualitas film. 

Namun, sensor ketat oleh pemerintah membatasi kreativitas para sineas. Ide pemikiran liar para sineas sedikit terhambat karena aturan pemerintah. Sehingga film hingga drama Korea menjadi kurang berkembang.

Era 1990-an

Industri perfilman Korea Selatan pada era 90-an ditandai dengan liberalisasi dan reformasi. Reformasi ekonomi dan demokratisasi membuka jalan bagi lebih sineas untuk banyak kebebasan berekspresi. 

Film mulai mengeksplorasi berbagai genre dan isu sosial. Banyak sineas lebih berani mengekspresikan tema-tema menantang. Uniknya, sineas asing jarang melirik tema-tema tersebut.

Era keemasan industri perfilman Korea juga muncul sejak booming K-Drama. Drama televisi Korea mulai mendapat perhatian lebih, dengan drama seperti “What is Love?” (1991) dan “Sandglass” (1995). Dua film tersebut menjadi sangat populer.

Era 2000-an hingga Sekarang

Bagi pecinta drama Korea tentu ingat Korean Wave (Hallyu) yang menggema mulai akhir 1990-an dan awal 2000-an. Korean Wave atau Hallyu mulai menyebar ke seluruh Asia dan dunia. 

Hal ini yang makin menaikkan pamor, termasuk popularitas besar dari drama seperti “Winter Sonata” (2002) dan “Full House” (2004). Siapa sih yang belum menonton film ini? Hayo ngacung? Hehe.

Bisnis industri perfilman Korea semakin menggila karena masyarakat dunia mulai menyukai film dan drama Korea. 

Industri ini terus tumbuh dengan film seperti “Oldboy” (2003) dan drama seperti “Boys Over Flowers” (2009) yang mendapatkan pengakuan internasional.

Di era teknologi seiring konsumsi era streaming, industri perfilman Korea makin melambung dengan munculnya platform streaming seperti Netflix.

Drama Korea seperti “Kingdom” (2019) dan “Squid Game” (2021) mendapatkan penonton global yang luas.

Drama Korea tentang bisnis film

Potensi Bisnis Industri Perfilman dan Drama Korea

Secara pertumbuhan ekonomi, industri hiburan Korea, termasuk film dan drama, menyumbang signifikan terhadap ekonomi negara. Diperkirakan gelombang Hallyu menyumbang miliaran dolar terhadap ekonomi Korea melalui ekspor konten, pariwisata, dan produk budaya.

Bahkan kegilaan masyarakat terhadap industri perfilman Korea justru mendorong investasi asing masuk. Seperti investasi dari perusahaan global seperti Netflix.

Mereka mengalokasikan miliaran dolar untuk produksi konten khas Korea sehingga menunjukkan potensi besar industri ini.

Seiring lonjakan produksi film dan drama Korea, industri tersebut mendorong penerimaan global. Film dan drama Korea kini tidak hanya dinikmati di Asia, tetapi juga di Amerika, Eropa, dan bagian lain dunia. Otomatis meningkatkan potensi pendapatan dan pengaruh budaya.

Film dan Drama Korea yang Booming Secara Internasional

Film

Film Parasite (2019) dan Train to Bussan (2016) menjadi dua film Korea Selatan yang booming secara internasional. Banyak negara menikmati dua film tersebut, baik secara ide, alur cerita, penokohan hingga hal-hal teknis terkait film.

Film Parasite bahkan memenangkan empat penghargaan Oscar, termasuk Best Picture. Film Parasite menjadi film pertama dari Korea Selatan yang memenangkan penghargaan tersebut. Bahkan pendapatan secara global melebihi US$ 258 juta.

Film Train to Busan (2016) juga fenomenal. Film yang dibintangi Gong-yoo hingga Ma Dong-seok ini menjadi salah satu film zombie yang paling sukses secara internasional. Pendapatan film Train to Bussan secara global sekitar US$ 98.5 juta.

Drama

Drama Korea bertajuk “Squid Game” (2021) sempat menggemparkan jagat perfilman dunia, tak terkecuali Indonesia. Drama permainan mematikan demi sebuah uang ini menjadi seri paling populer di Netflix.

Bahkan serial tersebut ditonton lebih dari 142 juta rumah tangga dalam bulan pertama. Pendapatannya, meskipun tidak dirinci secara spesifik, diperkirakan mendatangkan keuntungan besar bagi Netflix.

Begitu juga drama fenomenal “Crash Landing on You” (2019-2020). Serial ini salah satu drama Korea paling banyak ditonton secara global di platform streaming. Pendapatannya juga tinggi, khususnya bagi platform streaming langganan internasional yang menayangkannya.

Drama Korea tentang bisnis, investasi, dan keuangan

Drama Korea tentang Bisnis

Drama Korea tentang bisnis, investasi, dan keuangan juga menjadi salah satu yang booming dan layak menjadi tontonan. Kita tidak hanya mendapatkan tontonan secara hiburan tapi juga tuntutan tentang belajar bisnis, investasi, dan keuangan.

Berikut drama Korea tentang bisnis, investasi, dan keuangan yang layak menjadi tontonan sekaligus tuntunan:

Start-Up” (2020)

Drama ini berfokus pada kisah sekelompok pemuda yang berjuang untuk sukses di dunia start-up di Korea Selatan. Seo Dal-mi (Bae Suzy) bercita-cita menjadi pengusaha sukses seperti Steve Jobs. Sementara Nam Do-san (Nam Joo-hyuk) adalah pendiri perusahaan start-up yang sedang berjuang. 

Drama Korea tentang bisnis Start-up

Mereka bergabung dalam Sandbox, sebuah inkubator start-up, dan bekerja bersama untuk mewujudkan impian mereka.

“Vincenzo” (2021)

Vincenzo Cassano (Song Joong-ki), seorang pengacara Italia dan konsigliere mafia yang kembali ke Korea Selatan setelah pengkhianatan dalam organisasinya. Di Korea, dia bertemu dengan pengacara Hong Cha-young (Jeon Yeo-been) dan bersama-sama mereka berusaha melawan konglomerat besar yang korup dengan cara mereka sendiri. 

Drama Korea tentang Bisnis Vincenzo

Drama ini menggabungkan elemen bisnis, hukum, dan keuangan dalam plot yang penuh intrik. Selain Song Joong-ki dan Jeon Yeo-been, drama Korea paling fenomenal ini juga dibintangi Ok Taec-yeon dan Kim Yeo-jin.

“Itaewon Class” (2020)

Park Sae-ro-yi (Park Seo-joon), setelah dipenjara karena berusaha membalas dendam atas kematian ayahnya yang disebabkan oleh CEO Jangga Group, membuka restoran di Itaewon untuk menantang perusahaan tersebut. 

Drama ini mengeksplorasi perjuangan Park Sae-ro-yi dalam membangun bisnisnya dan mengatasi rintangan besar dari konglomerat yang kuat.

Drama Korea tentang bisnis Itaewon Class

Park Sae Ro-yi belajar investasi saham dan menanamkan sahamnya pada perusahaan Jangga Group. Dengan bantuan temannya sebagai broker, ia bisa menjadi salah satu pemegang saham terbesar di perusahaan yang membunuh ayahnya. Balas dendam yang epik. 

Aku tuh masih nggak rela kalo Sae Royi akhirnya malah jadian ama Jo Yi-seo (Kim Da-mi) daripada Oh Soo-ah (Kwon Nara). Tapi aku akhirnya paham, lelaki akan memilih perempuan pintar tapi baik daripada cantik tapi jahat. Haha.

“Hyena” (2020)

Meski lebih berfokus pada kasus pengacara, drama ini melibatkan banyak kasus hukum yang berkaitan dengan perusahaan besar dan konflik keuangan. 

Drama Korea tentang bisnis Hyena

Dua pengacara elit, Jung Geum-ja dan Yoon Hee-jae, bersaing dalam menangani kasus-kasus berprofil tinggi termasuk manipulasi pasar saham dan pertarungan bisnis. Drama ini memiliki pemain seperti Kim Hye-soo dan Ju Ji-hoon.

“Kkondae Intern” (2020)

Drama ini bercerita tentang seorang pria bernama Ka Yeol-chan (Park Hae-jin) yang mendapat pekerjaan impiannya setelah menderita di bawah bos yang kasar. Ketika bos lamanya kembali sebagai bawahannya, mereka harus bekerja sama di dunia bisnis yang kompetitif. 

Drama ini menggabungkan elemen komedi dan bisnis. Selain Park Hae-jin, drama Korea tentang bisnis ini juga mengajak Kim Eung-soo dan Han Ji-eun.

Drama Korea tentang bisnis Kkondae Intern

Drama-drama ini memberikan pandangan mendalam tentang berbagai aspek dunia saham, bisnis, startup, dan keuangan, dengan narasi yang kaya dan karakter yang kompleks.

Numbers (2023)

Drama Korea tentang bisnis ini menyoroti profesi akuntan dan dunia firma akuntansi. Ternyata dunia yang berhubungan dengan angka-angka dan hukum tersebut memiliki sisi kelam.

Akuntan yang dikisahkan ini tidak memiliki integritas. Sehingga menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keuntungan tinggi.

review film drakor Numbers

Kita bisa melihat bagaimana perusahaan besar mampu melikuidasi perusahaan kecil demi melanggengkan kekuasaan. Lantas Jang Ho-woo (Kim Myung-soo) berjuang dari awal untuk ikut kursus menjadi akuntan dan bisa lolos serta bekerja di Taeil Accounting, perusahaan di balik kematian ayahnya.

Lagi-lagi balas dendam yang epik meski kita harus berurusan dengan angka-angka, termasuk laporan keuangan hingga intrik di perusahaan firma akunting.

Aku pernah bikin review drama Korea Numbers dan sempat menyoroti perusahaan akunting yang mengeluarkan opini Wajar Tanpa Pengecualian dalam sebuah laporan keuangan. 

Jadi ingat kasus maskapai Garuda Indonesia yang pernah memoles laporan keuangan yang seharusnya ditulis rugi malah ditulis untung. Akhirnya, direktur utama masuk penjara. Waduh.

Mana aku beli saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) lagi. Dan sekarang nilai investasiku menurun lebih dari 80 persen. Wadidawww.

Kesimpulan

Industri perfilman dan drama Korea telah berkembang pesat dari masa lalu hingga sekarang, menjadi kekuatan global dalam hiburan. Potensi bisnisnya sangat besar, didukung oleh penerimaan global dan investasi asing yang signifikan. 

Film dan drama Korea seperti “Parasite” dan “Squid Game” tidak hanya sukses secara komersial tetapi juga mendapat pengakuan kritis internasional, menegaskan kekuatan dan daya tarik global dari konten Korea.

Lantas drama Korea tentang bisnis seperti Startup hingga Numbers yang ingin menunjukkan pengaruh Korea Selatan dalam dunia perekonomian, khususnya dikulik dalam bentuk film. 

Ayo kalo kalian punya rekomendasi drama Korea tentang bisnis, investasi, dan keuangan, sebutin ya di kolom komentar. Kita belajar tentang bisnis, investasi, dan keuangan sama-sama ya.

Dalam postingan selanjutnya, kita akan membahas tentang bahaya pinjol. Soalnya, temanku lagi terjerat pinjol ini. Dia berutang ke aku dan duit pinjol ini untuk investasi ke bitcoin. Pas lagi bitcoin jeblok, otomatis ya duitnya merosot. 

Dia nggak bisa balikin utangku. Dia pun nggak bisa bayar ke bank karena punya cicilan KPR. Aku sudah hilang kontak nih dengan temanku ini. Dicari kemana-mana nggak tahu. Dihubungi WhatsApp dan kontak lainnya juga tidak terkirim. Nasib jadi orang terlalu baik!

By Didik Purwanto

Copywriter | Ghost Writer | ex Business Journalist | Farmer

29 thoughts on “6 Drama Korea tentang Bisnis, Investasi, dan Keuangan”
  1. Nggak banyak sih drama korea yang kuikuti. Kayaknya yang tentang bisnis ini belum ada yang kutonton dah. Aku lebih suka yang romcom dan nggak terlalu mikir berat gitu. Hehehe….

  2. Perfilman Korea Selatan bisa berkembang pesat banget ya. Meski pada awalnya sempat tersendat, tapi mampu bangkit kembali. Kira-kira kapan ya Indonesia bisa meniru jejak sukses perfilman Korea. BTW, saya udah nonton yang Squid Game. Keren banget . Kalo Parasite belum sempat nonton. BTW, ngeri kali itu temannya terjerat utang pinjol.

  3. Rasanya zaman pandemi, Itaewon Class tuh rame dibahas di grup WA. Temen-temen pada nonton, aku doang yg engga…
    Masih ada ga ya sekarang ini? Aku tuh baru mulai ngedrakor thn 2024 ini dong, sejak udah engga kerja, jadi di rumah aja deh…Kalau gabut, ya ngedrakor…wkwkwk…Ternyata memang seru drakor tuh. Apalagi pas ada intrik-intrik gitu. Jadi kebawa kezel…
    Pengen ih ditonton semua…

  4. Belajar bisnis bisa dari mana aja ya, termasuk nih paling asik itu lewat nonton drakor. Apalagi kalau yang main aktor favorit dan jalan ceritanya yang oke, bakalan cepet nangkep deh bahasan bisnis yang diangkat

  5. Itaewon Class dong kak! Drama ini menceritakan tentang Park Saeroyi, seorang pemuda yang gigih membangun bisnis restoran di tengah persaingan ketat dengan perusahaan besar. Kisah inspiratif dalam membangun bisnisnya dari nol, penuh dengan lika-liku dan strategi jitu, akan memberikan banyak pelajaran berharga bagi kamu yang ingin memulai usaha.

  6. Kalo dulu yang selalu jadi kegemaran film-film Hollywood ya, klo sekarang sudah bergeser dengan drama dan film korea. Dari pada nonton sinetron juga lebih baik nonton drama korea.

  7. Banyak banget berarti yang belum kutonton drakornya. Cuma crush landing on you dan start up yang sudah.

    Bener-bener ya industri film Korea serius banget dibuatnya. Eh, tanpa sadar kita penontonnya jadi kena propaganda yang ditanam dalam film dan drakor ya :))

  8. Jadi penasaran kelangsungan kasus pelaporan saham di Garuda bagaimana informasi terbaru nya ya?

    Itu nonton drama dan filmnya selain mantengin wajah cakep pemainnya bisa sekaligus nyerap ilmu bisnisnya juga ya. Hiburannya dapat double double hehe …

  9. Aku nonton Itaewon Class bener-bener kaget banget sih sama plot twist nya… cara balas dendam yang elegan dan juga ngajarin tentang pentingnya melek investasi

  10. Aku suka nonton Drakor karena temanya macam2. Gak cuma romace. Tapi juga ada tentang keuangan. Jadi bisa buat belajar juga.

    Cuss nonton start up ahh.

  11. Seneng ya kalau film mengangkat seluk-beluk dan intrik di bidang pekerjaan tertentu. Apalagi kalau didukung riset yang kuat dan nggak sekadar ngejar rating.

  12. Industri perfilman Korea ternyata bukan muali baru-baru ini saja, tapi sudah sejak lama sekali ya. Pikiran saya baru pas booming beberapa tahun terakhir ya.

  13. Industri perfilman Korea ternyata bukan mulai baru-baru ini saja, tapi sudah sejak lama sekali ya. Pikiran saya baru pas booming beberapa tahun terakhir seiring digandrunginya Film Korea

  14. Belum pernah lihat semua Drakor tema bisnis. Cuma memang korsel kalo bikin drama dengan tema tertentu, risetnya bener-bener oke

  15. Start-Up, ini drama boombastis sih menurut saya. Perjuangan yang tidak mudah untuk memulai bisnis. Belum lagi bumbu romansa yg bikin makin greget.

  16. Paling ngena masalah bisnis ini di Start Up. Kalau Vincenzo kaya lebih terkesan ke mafia, padahal memang ada tema bisnisnya, ya.
    Salut sih dengan drama korea yang jangkauan temanya bisa luas dan sekreatif itu, sampai-sampai masalah bisnis bisa jadi tontonan yang segar di setiap dramanya

  17. Sampai sekarang masih penasaran sama Pachinko sih dan adaaa aja halangannya pas udah mau nonton wkwkwkw. kayaknya bagus banget. jadi penasaran sama bukunya juga deh

  18. Banyak juga ya drakor yang bahas soal bisnis, secara nggak sadar pengennya cari hiburan, eh malah dapat pelajaran bisnis. Kalau aku pernah liat Drakor Star Up, keren semangatnya anak muda buat berbisnis.

  19. Wajar bila akhirnya perusahaan asing pun tergoda untuk melakukan investasi di dunia entertainment terutama drama dan film dari korea. Penggarapan yang baik, pemilihan aktor dan aktris yang teliti untuk setiap karakternya, bahkan marketing-nya pun nggak kalah jagoan.
    Banyak banget sih drakor yang menyenggol dunia bisnis. Tapi Start Up dan Itaewon Class rasanya yang paling gigit untuk bahasan di bidang bisnis hingga kini. Belum ketemu lagi sama yang lain, kalau saya ya.

  20. Aku sukanya drakor itu ide ceritanya gak pernah mati. Ada aja hal sederhana yang bisa jadi film apik dan menarik. Banyak loh sinetron Indonesia yang mencontoh adegan di drakor. Ups. Gak semua sih. Tapi kebanyakan. Bahkan ada yang njiplak. Hadeh. PR banget nih buat penulis Indonesia agar bisa mencari ide cerita yang unik dan beda kayak drakor.

  21. OMG, dari semua drama bisnis di atas aku belum nonton satu pun xixixi. Penasaran sebenernya sama Starup plus Itaewon Class, cuma belum jadi-jadi nontonnya. Baca artikel di sini jadi berasa diingetin deh.

  22. start up sih favorit aku, seru banget ceritanya. dari situ aku jadi tergila-gila sama kim seon ho juga, bahkan sempet galau berhari-hari denger dia ada kasus waktu itu huhuhu

  23. Gak heran sih film dan drakor bisa berkembang pesat dikancah internasional. Selain karena pemainnya yang bagus, rata-rata juga detail banget dalam penggarapannya. Sepertinya risetnya mendalam banget ya..

  24. Numbers ini aku belum selesai nonton.
    Padahal aktornya jodohan ama aku.. hahahah, kamjagiyaa..
    Maksudnya tuh namanya sama-sama inisial “L” gituloo.. itu kan sebuah pertanda “Nalang gyeoronhae julhaaee???” gitu kaan…??
    Btw, gak nyangka yaa.. drama korea yang stereotipe-nya genre drama, mello romance, kini hadir degan konflik yang semakin beragam. Aku suka cara mereka menuangkan ide cerita. Jadi membayangkan bahwa sebenernya ini tuh kejadiannya ada loo.. Rumit, tapi jadi mudah dipahami berkat akting cakeep sang aktor.
    Kiwkiw banget sii.. akutu kalo uda kenak Joong Ki Appa.

  25. Aku setuju sih, drama Korea memang sering banget menampilkan cerita yang penuh intrik dan inspiratif di dunia bisnis dan keuangan. Btw, aku juga sempat nonton “Startup” dan “Vincenzo”, dua-duanya seru abis dan bikin belajar banyak tentang dunia startup dan hukum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *