Briggita Petra Panjaitan (2)

Perempuan tidak harus selalu hobi bermain boneka. Material keras seperti perkayuan juga bisa dinikmati, bahkan berbuah bisnis menguntungkan. Makin makmur bisnis furnitur itulah yang dilakukan Brigitta Petra Panjaitan.

Sejak kecil ia menggemari furnitur dan dimensi ruang. Ia sering membaca majalah dengan konten konstruksi material keras. Gambar-gambar yang disajikan menginspirasinya untuk menggambar desain.

Ia pun terus mencari ilmu hingga ke perguruan tinggi dan berhasil menyelesaikan pendidikan Sarjana Arsitektur di Universitas Trisaksi. Pengetahuan itu semakin dalam saat bekerja pada sebuah jawatan bidang konstruksi.

“Dulu saya sempat bekerja dan banyak belajar tentang desain, produksi, dan mengelola Sumber Daya Manusia (SDM). Semua pengetahuan itu mendorong saya semakin yakin membangun usaha sendiri di bidang yang sama,” katanya.

Menurut dia, rencana membangun usaha sendiri mendapat dukungan dari pacar yaitu Panji Adi Sakti. Kebetulan keduanya memiliki hobi yang sama bahkan menguasai penghitungan struktur material yang akan dibuat.

Kendala Bisnis Furnitur

Sebelum memulai usaha, mereka pernah uji coba membuat sebuah meja knock down dan modular. Tapi prosesnya hanya iseng. Ternyata ada teman yang melihat dan bersedia membeli. “Setelah itu baru kami sadar betul-betul ada peluang usaha. Langsung kami bangun merek sendiri dengan nama Adisakti Design Studio mulai 14 Februari 2013.”

Untuk promosi, ia hanya menggunakan akun Instagram pribadi. Selain itu juga memanfaatkan kontak e-mail klien warisan selama bekerja. Biasanya setiap tiga bulan ia membuat desain kemudian langsung dibagikan ke kontak tersebut.

Briggita Petra Panjaitan (2)

Hingga kini banyak developer apartemen dari Bandung dan Jakarta yang memanfaatkan produk Adisakti Design Studio. Sebagian lagi pelanggan perorangan yang butuh furnitur dalam jumlah kecil. Penjualan tidak ada pembatasan untuk semua kalangan.

“Kami lihat potensi pasar memang lebih ke apartemen karena banyak pembangunan. Tapi pemesanan jumlah kecil juga tetap kami upayakan,” ujarnya.

Tantangan Makin Makmur Bisnis Furnitur

Ia menilai, tantangan usaha furnitur terletak pada cara menghitung kapasitas ruang di apartemen. Ia harus mengimajinasikan dengan tepat bentuk produksi agar tidak mengganggu struktur bangunan dan ruang. Setiap ruang memiliki keunikan yang tidak bisa dipukul rata dengan produk yang sama.

Tantangan terberat lain yaitu menjaga kepercayaan konsumen. Tapi masalah itu dapat disiasati dengan memerhatikan kualitas material produk. Pengembangan ide segar juga dibutuhkan untuk memerbarui katalog. Pelanggan biasanya akan tertarik melihat desain terkini.

“Kami mau menjaga konsumen dari keawetan barang. Penggunaan material yang kurang baik memicu furnitur gampang rusak,” ujarnya.

Saat mengawali usaha hanya mengeluarkan uang Rp 10 juta untuk membeli peralatan. Tempat pengerjaan hanya mengandalkan garasi rumah. Saat ini omzet per tahun sudah mencapai Rp 100 juta.

“Kami modal seadanya waktu itu sampai terpaksa jebol garasi. Tapi tidak percuma, ternyata usaha berjalan juga,” ujarnya.

makin makmur bisnis furnitur

Cara (tak) Mudah Menjadi Pengusaha Furnitur

Menjadi pengusaha makin makmur bisnis furnitur bukan hal mudah. Secara bertahap melalui proses harian harus mau menyingkirkan mental manja. Itu juga yang dialami Brigitta Petra Panjaitan selama dua tahun menjadi wirausahawan makin makmur bisnis furnitur.

Ia berprinsip jangan pernah menyesali nasib diri sendiri. Setiap orang pasti memiliki kekurangan tapi bisa teratasi dengan menanamkan semangat kerja.

Ia menganggap pengusaha tidak pernah memikirkan pengorbanan yang telah terkuras dalam membangun usaha. Pola pikir yang ditanam hanya fokus pada tujuan dan hasil kerja. Cara seperti itu mendorong kecerdasan, ketepatan, dan kecermatan menyelesaikan permintaan pelanggan.

“Jujur saya banyak berterima kasih kepada Guns N’ Roses serta The Rolling Stones karena lagu mereka membangun semangat kerja. Kalau kita terus melihat diri sendiri, nanti yang ada cuma mengeluh capek dan malas,” katanya.

Ia pernah mengalami masa terberat membangun usaha, terutama saat awal perencanaan. Ia kesulitan menjadi perajin makin makmur bisnis furnitur yang sesuai kriteria. Banyak ongkos finansial dan waktu terkuras hanya untuk mencari satu tenaga kerja.

“Akhirnya ketemu juga dan bisa ditarik untuk membantu produksi. Pada dasarnya memang tidak boleh menyerah, harus optimis,” ujarnya.

Ia berambisi ke depan mendapat kepercayaan developer pembangunan. Tahun depan ia berharap bisa mendapat proyek pengadaan furnitur di hotel atau apartemen. “Saya bekerja serius tapi tetap santai sehingga tidak ada tekanan. Nanti juga ada rezeki kalau konsisten,” ujarnya.

Briggita Petra Panjaitan (kiri) dan Panji Adi Sakti (2)

Profil Usaha:

Nama Usaha: Adisakti Design Studio

Nama: Brigitta Petra Panjaitan

TTL: Jakarta, 14 November 1991

Pendidikan: S1 Arsitektur Trisakti

Hobi: Menggambar dan Bermain Musik

Nama: Panji Adi Sakti

TTL: Jakarta, 14 Juni 1991

Pendidikan: S1 Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung

Hobi: Menggambar

Alamat Usaha: Blok D20, No 5, Pamulang Estate, Tangerang Selatan.

Kontak Usaha: 08777 433 4226/081218018701

Emai: adisaktidesign@gmail.com

By Didik Purwanto

Copywriter | Ghost Writer | ex Business Journalist | Farmer

2 thoughts on “Makin Makmur Bisnis Furnitur”
  1. wah cakeb nih prestasi bocah satu ini, sepertinya tren kedepan banyak pemuda dan pemudi yang menjadi pengusaha yaa.. baguslah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *