-
Makan di Warteg Kini Tanpa “Uang”
Sistem pembayaran nontunai kini semakin diminati. Bukan hanya memudahkan bagi konsumen, pedagang pun juga diuntungkan karena tak perlu repot memberikan uang kembalian. Serangan sistem pembayaran nontunai kini tak hanya dipakai restoran kelas mahal atau kafe-kafe hits yang selalu menjadi tempat tongkrongan. Invasi itu kini sudah mulai menyerang warung tegal (warteg) yang biasa ditemui di sekitar perumahan, kampus, atau bahkan perkantoran. Bagaimana pun, bisnis soal isi perut tentu tak akan bangkrut. Apalagi jika pedagang mau dan mampu berinovasi menyediakan beragam menu dan memberikan pengalaman lebih kepada konsumen. Pengalaman lebih konsumen dalam bertransaksi itu misalnya seperti yang dilakukan restoran waralaba McDonald’s. Kini konsumen tak perlu antre di depan kasir untuk menyebutkan menu…
-
Cara Mudah Jadi Wirausahawan
Bosan jadi pekerja? Kenapa tidak wirausaha saja? Kalimat itu terus terngiang di telinga. Berbagai macam buku juga memberikan banyak tips cara mudah berwirausaha. Apalagi pelatihan berwirausaha juga terus digencarkan tiap pekan. Kepala Biro Perencanaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Ahmad Zabadi mengakui, jumlah wirausahawan di Indonesia masih minim. Bahkan masih kalah dengan negara tetangga. Pada 2014, jumlah wirausahawan hanya 1,65 persen dari penduduk Indonesia. Pada 2016 meningkat menjadi 3,1 persen. “Target tahun ini tentu ingin lebih besar,”ujarnya saat Diskusi Proyeksi Perekonomian 2019, Peluang dan Tantangan bagi KUKM di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM di Jakarta, Rabu (7/11). Zabadi bilang, Malaysia misalnya sudah memiliki persentase 5 persen wirausahawan dari…
-
Tas Kreasi Karung Goni
Berbisnis memerlukan kejelian melihat peluang yang datang. Begitu pula yang dilakukan Ernina Hermina Kamil yang menggeluti bisnis karung goni dan blacu. Selama ini karung jenis tersebut hanya digunakan untuk membungkus beras atau kacang-kacangan dalam jumlah banyak. Namun bagi Ernina, karung goni dan blacu bisa diubah menjadi sebuah tas cantik berdaya guna tinggi. Ernina menjahit dan membuat kreasi, karung goni yang lusuh dan kotor menjadi menarik dan bernilai tambah. Nina–sapaan Ernina– menemukan peluang berbisnis kreasi karung goni pada awal tahun 2000. Ia melihat banyak karung goni dan blacu di pasar tradisional dibuang cuma-cuma. Awalnya, ibu satu anak ini tak sengaja memungut helaian karung. Karung tersebut kemudian dibersihkan dan dijahit hingga membentuk…
-
Rasa Beda Forbidden Cakwe
Tidak mudah menawarkan camilan tradisional dengan citarasa internasional. William Ang mencoba mengadu nasib dengan memerkenalkan camilan cakwe kepada masyarakat. Keinginannya berwirausaha berawal dari kegemaran mengonsumsi camilan berbahan dasar terigu. Ia lantas mendirikan Forbidden Cakwe dengan modal Rp 30 juta mulai 2015. “Saya suka cakwe. Jadi kenapa cakwe tidak dibuat dari makanan biasa menjadi menarik? Itulah alasan saya membuat usaha ini,” kata William. Cahkwe atau cakwe merupakan salah satu penganan tradisional asal China. Namun di Indonesia makanan ini sudah bukan menjadi penganan asing. Camilan ini dapat kita temui di pinggir-pinggir jalan kota Jakarta, Bandung, Medan, dan kota-kota lainnya. Umumnya, pedagang menjualnya dengan gerobak bersama camilan lain seperti kue bantal. Camilan berbahan…
-
Raup Untung Bisnis Scrapbook
Bukan hal yang mudah untuk menekuni bisnis yang saat ini sedang diminati banyak orang. Namun risiko tersebut diambil kakak beradik Noorine dan Malvia yang kini merintis usaha Red Purple Scrap. Ide bisnis ini tercetus dari kegemaran scrapbook yakni seni menempel foto atau gambar di media kertas dan menghiasnya menjadi karya kreatif bernilai seni. Seni tersebut telah diperkenalkan pertama kali di Inggris pada abad ke-15 dan baru berkembang di Asia sekitar enam tahun terakhir. Kedua bersaudara ini merintis usaha sejak 2012 dan hanya memerkenalkan bisnis dari pertemanan. Agar semakin berkembang, Noorine dan Malvia menyebarkannya melalui media sosial. Untuk membedakan dengan pesaing, mereka tidak menyiapkan tema sehingga akan langsung menyerahkan konsep ke…
-
Mi Serekap Khas Etrie
Lahir dari keluarga serba berkecukupan tidak memicu Etrie Aginta Primarani (24 tahun) terlena. Sarjana Ilmu Komunikasi ini justru tertantang mencoba peruntungan dengan membuka usaha restoran mi instan di Bangka Belitung. Ia membuat usaha Serekap, singkatan Serasi dan Lengkap. Kata-kata ini dipilih untuk mewakili jenis makanan yang disajikan yakni mie instan yang dibuat seperti bungkusnya. Namun, kata Etrie, Serekap merupakan bahasa melayu Belitung yang memiliki arti sangkar burung. Nama unik dan menarik ini diharapkan dapat menarik minat kawula muda Belitung untuk mampir dan menikmati santapannya. “Sejak awal buka restoran ini ternyata benar langsung digandrungi anak muda di sini,” katanya. Restoran dirancang sangat nyaman dan teduh sehingga layak menjadi tempat tongkrongan kawula…
-
Peluang Manis Bisnis Es Krim
Pelemahan ekonomi memicu kian banyak pengangguran, khususnya pengangguran terdidik. Namun bagi yang jeli melihat peluang, apapun bisa dijadikan usaha asal punya keinginan dan tekad. Itulah yang dilakoni Rofidah Sa`diyah yang sejak kuliah sudah menjajakan es krim. Berkat ketekunannya, ia berhasil membuat usaha es krim setelah lulus kuliah. Lulusan Sistem Informatika Universitas Gunadarma ini tak perlu ribet mencari pekerjaan meski tawaran banyak berdatangan. Ia lebih memilih berwirausaha karena bisa membantu perekonomian, khususnya menciptakan lapangan pekerjaan. Perempuan berusia 22 tahun ini membuka toko es krim bernama Harfins. Ia memilih nama tersebut bukan tanpa alasan atau gaya-gayaan, seperti es krim milik asing. Pemilihan nama Harfins merupakan akronim perpaduan namanya dan kedua orang tuanya.…
-
Menu Dunia Khas Simplisio
Tak banyak restoran yang menyajikan menu kelas dunia di Tanah Air. Ini menjadi pilihan Marlissa Anggina bersama suami Ario Ariestanata mendirikan Rumah Lezat Simplisio di Bandung, Jawa Barat sejak Mei 2012. “Kita kebetulan sekolah dan memang suka banget masak. Jadi ingin bikin Rumah Lezat,” kata Marlissa yang biasa disapa Lisa. Niat menjajakan makanan-makanan lezat kemudian berlanjut keinginan terus belajar. Berbagai macam menu dunia dipelajari. Tahun pertama bisnis, mereka memutuskan menjadi pusat kuliner dunia di Indonesia. Hingga kini telah berhasil menyajikan 600 menu dunia. Restoran tersebut memiliki konsep tidak satu menu untuk selamanya, tapi terus berkembang seiring permintaan pasar. Namun kebanyakan menu berasal dari Asia. “Nanti ada menu yang dihilangkan dan…
-
Bakso Malang Khas Juragan
Bosan menjadi pegawai memicu Eka Hardiansyah membuka usaha bakso. Mantan pegawai sebuah perusahaan Jepang ini merasa hidup sebagai pegawai tidak menantang karena hanya melakukan rutinitas monoton tanpa tantangan berarti setiap hari. Pria berusia 29 tahun ini membuka sebuah warung bakso di Apartemen Kebagusan, Jakarta Selatan. “Saya pribadi bukan orang yang suka rasa aman. Kalau terlalu lama melakukan rutinitas jadi bosan,” kata Eka. Penyuka kegiatan alam ini merasa membuka usaha memiliki tantangan yang tidak pernah terduga setiap hari. Namun hasil yang didapat menjadi kepuasan untuk terus berkembang. “Itu geregetnya,” kata dia. Ide awal membuka usaha ini ternyata berasal dari keinginan keras keluar dari pekerjaan yang telah ditekuni selama tiga tahun terakhir.…
-
Kreasi Unik Sepatu Batik
Kesuksesan bisa berawal dari kecintaan terhadap sesuatu. Dengan ketekunan dan pantang menyerah mendorong Astari Putri Utami memulai usaha Ethnic Collaboration. Ia biasa menyingkat nama usahanya dengan Etc.co. Sejak kecil ia menyukai batik. Kecintaannya tersebut diwujudkan dengan usaha berkaitan dengan batik, namun bukan dalam bentuk pakaian melainkan pada alas kaki atau sepatu. Mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah ini menyukai batik karena memiliki motif yang unik. “Kepikiran buka usaha batik tapi mau yang beda dari kebanyakan orang. Biasanya batik dipakai sebagai baju dan lainnya. Akhirnya jatuh ke pilihan sepatu khusus wanita,” ujar Astari. Alasan pemilihan produk sepatu wanita, menurut Astari, dirasakan cukup tepat. Ia menilai produk wanita cenderung laris manis…