Risiko investasi saham

Investor atau calon investor harus tetap memperhatikan risiko investasi saham sebelum berniat membeli saham. Risiko investasi saham harus diketahui agar kita tidak menyesal nanti saat harga saham turun kembali.

Nasihat Warren Buffett tentang Investasi Saham

Salah satu orang terkaya di dunia karena investasi dan trading saham, Warren Buffett mengatakan, investasi saham setidaknya dilakukan selama 10 tahun. Kenapa lama? Karena bisnis butuh waktu untuk berkembang.

Cara ini juga aku terapkan saat membeli atau memutuskan investasi saham. Karena aku masih yakin, kinerja industri saham ke depan masih bagus.

Dalam manajemen keuangan, kita perlu tujuan. Dan untuk mencapai tujuan tersebut, kita membutuhkan kendaraan untuk mencapainya. Salah satu kendaraan yang aku pakai adalah investasi saham.

Tentu kalian tahu. Jika kita menaruh dana di tabungan atau deposito, bunga (return) yang dihasilkan maksimal 3-4 persen per tahun. Sementara inflasi tahunan sudah melebihi itu. Artinya, ya duit kita nggak bertambah sama sekali.

Aku pun sudah menyisihkan dana untuk investasi lain, seperti reksadana hingga tabungan emas. Cara ini aku lakukan untuk menghindari risiko investasi saham yang tinggi. 

Risiko Investasi Saham

Investasi saham memiliki sejumlah risiko yang perlu dipertimbangkan oleh investor. Berikut ini beberapa risiko utama investasi saham yang patut kita simak:

Risiko Pasar (Market Risk)

Risiko investasi saham ini berkaitan dengan fluktuasi harga saham yang dipengaruhi oleh kondisi pasar secara keseluruhan. Faktor-faktor seperti perubahan ekonomi, politik, atau sentimen pasar dapat menyebabkan harga saham naik atau turun.

Misalnya nih, saat pemilu presiden kemarin. Jika kalian mencermati, beberapa saham tercatat mengalami kenaikan. 

Contoh, saham PT Humpus Maritim International Tbk (HUMI) milik salah satu anak keluarga Cendana. Kenaikan tersebut diduga karena Tommy Soeharto yang masih punya hubungan keluarga dengan Prabowo Subianto.

Saham PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) juga naik 24,44 persen setelah Prabowo Subianto memenangkan pemilu versi quick count. Hal tersebut lantaran kebijakan pasangan Prabowo-Gibran yang tetap melanjutkan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

Kenaikan juga terjadi pada saham konstruksi milik pemerintah seperti PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), dan beberapa lainnya.

Di sektor konsumer, saham-saham ini juga naik. Hal ini karena visi misi pasangan Prabowo-Gibran terkait makan siang dan susu gratis. Saham tersebut yakni PT Champ Resto Indonesia Tbk (ENAK) yang naik 13,18 persen yakni induk usaha yang membawahi restoran Raa Cha, Gokana, BMK, Platinum hingga Chopstix.

Begitu juga saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) yang naik 12 persen. Mungkin banyak yang masuk angin setelah melihat quick count. Hehe.

Ada juga saham PT Akasha Wira International Tbk (ADES) yang menaungi air minum dalam kemasan ADES. Saham ADES sempat naik 9,84 persen. Dan banyak saham consumer goods lainnya.

Risiko Likuiditas (Liquidity Risk)

Risiko investasi saham ini terjadi ketika investor kesulitan menjual sahamnya tanpa harus menurunkan harga secara signifikan.

Maksudnya, kita akan panik saat melihat harga saham yang dibeli anjlok. Saat itu pula, kita sedang membutuhkan uang untuk keperluan mendadak.

Padahal dalam investasi apalagi trading saham, selalu gunakan uang dingin. Alias uang yang tidak kita pakai minimal setahun atau lebih. Atau lebih baik kita mengalokasikan dana khusus hanya untuk investasi maupun trading saham.

Bagaimana pun, kita tidak akan rugi investasi maupun trading saham. Asalkan kita tidak menjual harga saham tersebut di bawah harga beli kita dulu.

Misalkan, saya membeli saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) di level Rp 400 dengan nilai 10 lot (1.000 lembar saham). Artinya saya harus mengeluarkan uang Rp 400.000.

Saat ini harga saham GIAA sekitar Rp 59. Dana investasi sahamku di GIAA hanya tersisa Rp 59.000. 

Apakah saya rugi? Secara tertulis memang saya sudah merugi karena nilai saham GIAA merosot drastis. Namun saya tidak sepenuhnya rugi karena saya belum menjual saham tersebut saat harga saham tersebut anjlok.

Solusinya, ya biarkan saja sampai harga saham GIAA naik lagi. Kapan? Hanya Tuhan, petinggi BUMN, dan bandar-bandar yang mau mengerek harga saham GIAA lagi. Hehehe.

Tahu sendiri perusahaannya bermasalah, eh malah beli. Tanggung risiko investasi saham sendiri lah. Haha. 

Risiko Kredit (Credit Risk)

Risiko ini terkait dengan kemungkinan perusahaan yang sahamnya dibeli mengalami kebangkrutan atau gagal bayar utang.

Aku juga lagi terkena nih di saham PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). Saat itu aku membeli saham ini di harga Rp 356. Tahu harga saham WSBP sekarang? Cuman Rp 15 perak. 

Kenapa saham WSBP segitu? Karena berdasarkan informasi terakhir hingga Maret 2024, ekuitas perusahaannya negatif. Alias nggak punya duit kas sama sekali, malah minus. 

Mereka sampai mau melelang aset-asetnya berupa truk, batching plant, genset, wheel loader dan sand washing yang nilai totalnya Rp 11,23 miliar. Ada 72 aset peralatan yang sudah tidak memiliki nilai produktivitas.

Ya namanya nggak punya duit. Lelang berapapun juga akan diterima asal punya duit. 

Kok bisa-bisanya dulu aku beli saham beginian? Ya namanya juga iseng-iseng karena belum tahu cara investasi saham untuk pemula. Begitu pun cara trading saham untuk pemula. Asal ikut-ikutan saja, eh malah kena imbasnya. Pas turun dikit nggak langsung dijual, akhirnya ya sampe ambles kayak sekarang. Haha.

Risiko Suku Bunga (Interest Rate Risk)

Perubahan suku bunga dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan dan daya tarik saham tersebut.

Biasanya saham-saham perbankan yang paling berdampak terhadap risiko investasi saham ini. Saat suku bunga naik, tentu saham-saham perbankan akan naik karena keuntungan bakal naik karena kenaikan suku bunga, terutama pinjaman. Ingat, profit bank terutama dari bunga kredit pinjaman.

Aku sih saat ini nggak punya saham perbankan. Sudah aku jual saat aku butuh likuiditas selepas COVID-19 lalu. 

Risiko Inflasi (Inflation Risk)

Kenaikan inflasi dapat mengurangi daya beli dividen yang diterima oleh investor. Risiko investasi saham ini perlu diketahui agar investor tahu tentang saham yang akan dikoleksinya.

Mirip risiko suku bunga, risiko inflasi ini lebih berpengaruh ke pendapatan investor, terutama dari dividen. Biasanya, saat suku bunga naik, perusahaan pun tidak memberikan dividen tinggi. 

Imbasnya, investor hanya menerima dividen lebih sedikit. Dalam riset PT Syailendra Capital, terjadi potensi penurunan pembagian dividen tahun 2024. Hal ini karena penurunan Earning per Share (EPS) atau laba per saham sektoral yang secara kumulatif turun 17 persen secara tahunan.

Pemicu penurunan pembagian dividen tahun ini karena penurunan EPS pada 7 sektor dari 11 sektor perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Namun sektor keuangan mampu mencatatkan kenaikan dividen tahun ini karena pertumbuhan EPS sekitar 12 persen secara tahunan. Di sisi lain, potensi dividen menarik dari sektor perusahaan energi, khususnya oil dan gas di tengah normalisasi EPS.

Cara menghindari risiko investasi saham

Cara Menghindari Risiko Investasi Saham

Diversifikasi Portofolio Investasi

Diversifikasi portofolio untuk mengurangi dampak volatilitas pasar pada investasi. Misalnya, kita mengalokasikan investasi untuk saham, reksadana, emas, deposito, dan tabungan.

Diversifikasi portofolio investasi ini untuk meminimalisasi risiko investasi saham yang pergerakannya drastis. Selain itu untuk mengurangi kepanikan pikiran dan menjaga kualitas keuangan.

Selain itu, memiliki horizon investasi jangka panjang dapat membantu mengatasi fluktuasi jangka pendek. Makanya, investasi saham tuh akan lebih baik untuk tujuan keuangan jangka panjang. 

Seperti menyekolahkan anak yang masih 5 tahun lagi, biaya pernikahan, atau membangun/membeli rumah.

Investasi Saham Bertransaksi Tinggi

Investasi pada saham-saham yang memiliki volume perdagangan tinggi dan sering diperdagangkan di bursa. Biasanya, investor hingga bandar banyak meminati saham dengan transaksi tinggi.

Trader kawakan biasanya selalu menyarankan untuk membeli saham-saham di indeks LQ45. Saham tersebut sudah memiliki valuasi tinggi dan sering diperdagangkan di bursa.

Namun bukan berarti saham di LQ45 selalu naik terus ya. Bahkan ada saham di indeks tersebut malah cenderung turun. Contoh saja PT Unilever Tbk (UNVR). Kalau saya, cuman investasi di saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Sido Muncul Tbk (SIDO). Lainnya, saham gorengan semua. Wkwkwk.

DAFTAR SAHAM LQ45 PERIODE 2 MEI-31 JULI 2024

NomorNama SahamKode SahamSektor
1PT Ace Hardware Indonesia TbkACESProperti & Real Estate
2PT Adaro Energy TbkADROHealthcare
3PT AKR Corporindo TbkAKRAProperti & Real Estate
4PT Sumber Alfaria Trijaya TbkAMRTProperti & Real Estate
5PT Aneka Tambang TbkANTMHealthcare
6PT Bank Artos Indonesia TbkARTOBanking
7PT Astra International TbkASIIIndustrial
8PT Bank Central Asia TbkBBCABanking
9PT Bank Negara Indonesia TbkBBNIBanking
10PT Bank Rakyat Indonesia TbkBBRIBanking
11PT Bank Tabungan Negara TbkBBTNBanking
12PT Bank Mandiri TbkBMRIBanking
13PT Bank Syariah Indonesia TbkBRISBanking
14PT Barito Pacific TbkBRPTCyclical
15PT Bukalapak TbkBUKATechnology
16PT Charoen Phokphan Indonesia TbkCPINConsumer Cyclical
17PT Elang Mahkota Teknologi TbkEMTKProperti & Real Estate
18PT Surya Esa Perkasa TbkESSAHealthcare
19PT XL Axiata TbkEXCLTelecommunication
20PT Gudang Garam TbkGGRMConsumer non-Cyclical
21PT GOTO Gojek Tokopedia TbkGOTOTechnology
22PT Harum Energy TbkHRUMHealthcare
23PT Indofood CBP Sukses MakmurICBPConsumer non-Cyclical
23PT Vale Indonesia TbkINCOHealthcare
24PT Indofood Sukses Makmur TbkINDFConsumer non-Cyclical
25PT Indah Kiat Pulp & Paper TbkINKPConsumer Cyclical
26PT Indocement Tunggal Perkasa TbkINTPConsumer Cyclical
27PT Indo Tambangraya Megah TbkITMGHealthcare
28PT Kalbe Farma TbkKLBFConsumer non-Cyclical
29PT Mitra Adiperkasa TbkMAPIProperti & Real Estate
30PT Merdeka Battery Materials TbkMBMABasic Materials
31PT Merdeka Copper Gold TbkMDKAHealthcare
31PT Medco Energy International TbkMEDCHealthcare
32PT Dayamitra Telekomunikasi TbkMTELInfrastructure
33PT Perusahaan Gas Negara TbkPGASFinancials
34PT Pertamina Geothermal Energy TbkPGEOInfrastructure
35PT Tambang Batubara Bukit Asam TbkPTBAHealthcare
36PT Mitra Pack TbkMTMPIndustrials
37PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul TbkSIDOConsumer non-Cyclical
38PT Semen Indonesia TbkSMGRConsumer Cyclical
39PT Saratoga Investama Sedaya TbkSRTGProperti & Real Estate
40PT Telekomunikasi Indonesia TbkTLKMFinancials
41PT Sarana Menara Nusantara TbkTOWRInfrastructure
42PT United Tractor TbkUNTRProperti & Real Estate
43PT Unilever Indonesia TbkUNVRConsumer Cyclical
44PT Ooredoo Indosat TbkISATFinancials
45PT Amman Mineral International TbkAMMNHealthcare
Sumber: Bursa Efek Indonesia

Selalu Analisis Saham

Menghindari risiko investasi saham juga dapat dilakukan dengan analisis fundamental terhadap perusahaan sebelum membeli saham. Selain itu, pilih perusahaan dengan kondisi keuangan yang kuat dan sehat.

Ayo simak lagi cara menentukan valuasi saham murah atau mahal dan selalu pakai cara investasi saham modal kecil agar tidak boncos.

Waspadai Suku Bunga

Khusus risiko suku bunga, diversifikasi portofolio dengan termasuk aset-aset yang tidak terlalu sensitif terhadap perubahan suku bunga. Misalnya, saham-saham perbankan hingga perumahan selalu terdampak pergerakan suku bunga.

Jika tak investasi/trading dalam jangka pendek, hindari saham-saham tersebut untuk meminimalisasi penurunan nilai saham. Namun fluktuasi suku bunga ini terkadang juga malah bikin cuan di saham tersebut. Jadi selalu antisipasi informasi terkini sebelum memutuskan investasi ya.

Antisipasi Saham Consumer Goods

Risiko investasi saham dan cara menghindarinya dengan investasi pada saham-saham perusahaan yang dapat menaikkan harga produk atau jasanya sesuai dengan inflasi. Seperti perusahaan barang konsumen (consumer goods).

Saham tersebut biasanya selalu resisten atau tahan terhadap kenaikan inflasi. Masyarakat akan tetap membeli produk tersebut meski inflasi naik. Imbasnya, kenaikan pembelian tidak setinggi saat inflasi stabil.

Risiko investasi saham

Kesimpulan

Investasi saham memang berpotensi memberikan keuntungan yang tinggi. Namun risiko yang menyertainya juga signifikan. 

Seperti kata pepatah, high risk high return. Investor perlu memahami berbagai risiko investasi saham ini dan menerapkan strategi mitigasi. 

Seperti diversifikasi, analisis fundamental, dan investasi jangka panjang untuk mengurangi dampak negatif dari risiko tersebut. Dengan demikian, investor dapat membuat keputusan yang lebih bijak dan mengoptimalkan potensi keuntungan dari investasi saham.

Setelah mengetahui risiko investasi saham dan cara menghindarinya, kita juga perlu mengantisipasi saham-saham yang berisiko tinggi. Pada postingan selanjutnya, kita akan kulik saham berisiko tinggi yang bisa menjadi pedoman sebelum investasi/trading saham. Salam cuan!

By Didik Purwanto

Copywriter | Ghost Writer | ex Business Journalist | Farmer

29 thoughts on “5 Risiko Investasi Saham. Wajib Kalian Waspadai Sebelum Beli!”
  1. Wah…terima kasih Kak informasi tentang sahamnya. Aku masih belajar soal saham, jadi banyak istilah-istilah yang aku belum paham.
    Beli sahamnya pun, belum paham baca grafik, yang kalau di tab, bisa hidup gitu ijo-merah. Musti paham risiko nih, supaya engga salah beli.

  2. Untuk berinvestasi saham, kita harus mengetahui risiko investasi saham dan cara menghindarinya, kita juga perlu mengantisipasi saham-saham yang berisiko tinggi. Harus paham situasi politik dan kondisi di dalam perusahaan yang sahamnya akan kita beli, ya.

  3. Investasi saham itu diperlukan perhitungan dan strategi yang matang, soalnya risikonya gede, kalo salah langkah bisa² malah rugi

  4. Nilai saham dapat berfluktuasi secara signifikan dalam jangka pendek maupun panjang. Fluktuasi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, kinerja perusahaan, dan sentimen pasar. Saat pasar mengalami penurunan, nilai saham dapat turun drastis dan investor dapat mengalami kerugian.

  5. Selain beresiko, ternyata berinvestasi saham ini juga ada cara untuk mengindari resikonya ya.. baru tahu saya karena so far blm pernah investasi saham hehe

  6. Karena gak jago analisa teknikal di saham, untuk meminimalkan resiko saya gunain diversivikasi di saham dan juga analisis fundamental. Dan memang ini buat tujuan jangka panjang, bukan untuk trading

  7. Menurutku investasi saham memang memiliki risiko yang tinggi. Cuma itu sebanding sama hasil yang akan kita dapatkan bila pertimbangan dan penilaian kita saat membeli saham perusahaan yang tepat.

  8. Suamiku aku minta investasi saham belum mau, meski memiliki risiko tinggi tapi tetap tertarik karena niatnya memang untuk jangka panjang hihi..

  9. Berarti kalau nilai saham lagi turun, jangan buru² dijual ya? Hal ini bisa jadi pengingat, dan gak perlu panik ya.
    Cuma ya kadang kan orang panikan ya, takut kenapa2 gitu hehe

  10. bentuk investasi apapun pasti ada risikonya
    yang penting sebelum memutuskan mau investasi tahu risikonya sehingga kedepan jika mengalami kerugian tidak menyesal berkepanjangan

  11. Segala sesuatu pasti ada risikonya ya, termasuk seputar saham. Dan memang untuk menuai hasil, butuh proses, tidak bisa cepat. Buktinya Sampai 10 tahun main saham baru mendapatkan hasil yang diinginkan.

  12. iya banget, baru tahu istilahnya itu LQ45. Berarti itu semacam saham yang terpercaya dari perusahaan bonafit. molly belom berani investasi saham om, masih mengandalkan reksadana

  13. Bermain investasi saham memang sangat berisiko, aku juga sempat mau main saham tapi harus belajar dulu dasar dasarnya . Next time aku bakal koin klo misal dah khatam hehe

  14. Salah satu rahasia trading kalau mau berhasil pakai uang dingin, ya? Alias uang yang memang tidak dipakai. Jadi beneran kalau investasi itu harus dibugdetin ya, gak boleh pakai uang yang kita butuhkan. Karena beberapa jenis investask kayak saham ini likuiditasnya tidak seperti emas.

  15. Thankyou Kak Didik insightnya, aku yang awam soal saham jadi lebih aware dan menimbang2 biar ngga ngasal aja karena FOMO. hehehe soalnya kebanyakan orang kan FOMO gitu beli saham ini itu

  16. Wah, menarik banget ya lihat gimana hasil pemilu bisa bikin harga saham naik-turun! Contohnya HUMI dan PTPP yang langsung naik begitu Prabowo-Gibran unggul di quick count, mungkin karena harapan proyek IKN lanjut terus. Saham-saham konstruksi dan consumer goods juga ikut panen. Kayaknya investor senang dengan kebijakan makan siang dan susu gratis yang dijanjikan.

  17. investasi saham memang tergolong high risk high return dan investornya pun harus siap dengan kondisi seperti ini, duh kalau saya ga berani, ga kuat deg-degannya

  18. Wah memang kudu punya ilmunya dulu ya kalo mau mulai invest ke saham. Karena ya cuannya besar tp resikonya besar jg :)

  19. Menarik nih, harus paham banget risiko investasi saham biar nggak terjebak. Informatif. Thank you, Mas!

  20. Saham menjadi alternatif investasi yang cepat memperoleh keuntungan tinggi, namun juga memiliki resiko yang cukup tinggi. Jadi benar sekali uang yang digunakan harus uang dingin, memang khusus dialokasikan untuk saham biar ga panik kalau ada penurunan harga. Kudu siap mental banget sih kalau sudah memutuskan invest saham, biar gak selalu gelisah..

  21. Disamping takut dengan resikonya,, aku juga kurang paham banget dunia persahamaan, sepertinya butuh waktu untuk memahami ini semua. Sebelum memutuskan terjun kedalam dunia persahaman

  22. harus selalu analisis saham dan suhu politik juga ya kak, termasuk yang penting nih. Investasi apapun memang selalu ada resikonya, tapi resiko investasi saham ini lebih pelik sih menurut saya, hahaha. karena yaaa kudu belajar analisa dan lain sebagainya

  23. Jual beli saham investasi memang nggak boleh grasa grusu ya, Mas. Kudu paham sama hal kecil² juga, biar aman dari risikonya.

  24. Dari artikel ka Ditto, aku jadi menyimpulkan bahwa investasi saham sebaiknya dilakukan dalam jangka panjang. Dan sebaiknya dilakukan dengan perusahaan dengan kondisi keuangan yang kuat dan sehat. At least, perusahaan pemerintah yaa… Mungkin gak terlalu banyak juga keuntungannya, tapi aman selama berinvestasi.

  25. kudu banget paham saham ya bagi investor makanya tiap hari suami sering banget pantengin akun sahamnya, saya liatin aja sambil liat grafik-grafik itu, gak paham soalnya hehe..

  26. Kalau mau investasi saham memang harus jeli. Pelajari dulu semuanya sebelum memutuskan untuk beli saham. Risikonya besar soalnyam. Harus siap modal besar juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *