IMG 4326 2 scaled

IMG_4326 (2)Keinginan berwirausaha bisa terjadi karena kesamaan visi. Begitulah yang dilakoni Danny Gibran, Yudho Cahyo Utomo, dan Teguh Rachmat Santosa yang mendirikan Beezy Kaffee.

Awalnya, tiga orang tersebut sudah bersahabat sejak sekolah dasar. Berteman sejak kecil mendorong ketiganya memiliki waktu bermain dan hang out bersama. Ketiganya mengaku hobi menghabiskan waktu bersama di kafe atau coffee shop. Namun, mereka menilai rata-rata kafe di Jakarta tidak menawarkan kenyamanan, harga terjangkau, dan waktu leluasa bagi pengunjung.

Atas dasar ini, mereka setuju membuka usaha yang bisa memberikan kenyamanan pengunjung seperti di rumah sendiri. “Awalnya Beezy untuk mengakomodasi teman-teman yang mau nongkrong. Di luar sana, banyak kafe yang memberikan batas waktu bagi konsumennya. Misal, jika hanya beli minuman, pelayan akan bolak-balik menanyakan pesanan tambahan,” kata Danny yang dipercaya menangani marketing Beezy.

Ketidaknyamanan tersebut, menurut Danny, sering ia dan teman-temannya rasakan. Berdasarkan pelayanan yang kurang tersebut di beberapa kafe, Beezy tidak membatasi waktu pengunjung walau hanya memesan segelas kopi.

Beezy juga menawarkan perbedaan atmosfer dengan kafe lainnya. Kafe lain tidak menawarkan konsep Korea dengan sofa besar dan empuk, serta interior kayu yang mendominasi. “Memang kita ada influence dari luar seperti ornamen Korea. Di daerah sekitar sini lebih banyak warga Korea yang bermukim,” ujarnya.

Saat mereka mendirikan usaha ini pada November 2012, budaya Korea sedang naik daun. Ia menilai, banyak muda-mudi yang menyukai kebudayaan Korea dan kafe ini juga menyasar kalangan muda.

Terkait menu, kafe ini menyediakan berbagai jenis minuman, mulai dari kopi, soda, hingga alkohol. “Tetapi untuk alkohol kita baru ada beberapa brand beer. Ke depannya mungkin akan ada jenis alkohol lainnya,” kata Yudho.

Yudho yang bertanggung jawab dalam keuangan menjelaskan, untuk berbagai jenis minuman hingga makanan, Beezy mendatangkan seorang teman yang berprofesi sebagai chef di Australia. Chef ini dipercaya menciptakan menu dan disesuaikan dengan lidah orang Indonesia.

Pemilihan bahan makanan dan minuman juga dilakukan ketiganya. Mereka serius belajar kelas pembuat kopi (barista) untuk mengajarkan langsung pada karyawannya. Mereka mengaku mengurus bisnis ini tidak mau asal-asalan. “Modal kami juga tidak sedikit, sekitar Rp 2 miliar,” katanya.

Hingga saat ini pendapatan per bulan Beezy bisa menutupi biaya operasional dan gaji karyawan. Namun mereka tidak perhitungan soal keuntungan untuk dibagi bertiga. “Kita berteman sejak SD, sudah seperti saudara. Jadi, untuk urusan pembagian keuntungan kita saling percaya,” kata Teguh.

BEEZY Oxtail (2)

Sulit Menyatukan Ide

Saat mendirikan Beezy, ketiganya mengaku kesulitan menyatukan ide. Masing-masing memiliki pandangan berbeda mengenai konsep hingga interior kafe. Saat itu, tak jarang ketiganya bertengkar memertahankan idealisme masing-masing.

“Idealisme kedua temannya cukup besar dan kuat untuk dipertahankan. Akhirnya kita pilih ide bukan yang kita mau, tetapi apa yang belum ada di luar sehingga kita masukkan dalam konsep dan interior Beezy,” kata Danny.

Beezy menerima pesanan untuk rapat, arisan, ulang tahun, tahun baru, hingga pernikahan. Kafe yang terdiri atas dua lantai ini memungkinkan diisi 200 orang (standing party). Soal harga, Beezy termasuk fleksibel.

“Kita justru tanya ke calon konsumen, mau konsep seperti apa dan memiliki dana berapa sehingga kita bisa menyesuaikan kebutuhan dan kesanggupan konsumen,” kata Teguh.

Untuk minuman di kisaran Rp 25 ribu–Rp 37 ribu per gelas. Makanan berkisar Rp 38 ribu–Rp 135 ribu per porsi.

Yudho menambahkan, keseriusan Beezy diwujudkan dari interior dan kenyamanan konsumen saat berada di kafe. Ia menganggap, kafe di Jakarta Selatan cukup banyak ditemui. Namun membangun kafe tidak semudah memertahankannya. “Banyak kafe menjamur di sini, tetapi belum dua tahun sudah tutup. Ini yang tidak kita inginkan,” katanya.

Ketiganya memiliki harapan sama ke depan. Mereka berharap dapat memertahankan dan mengembangkan Beezy Kaffee. Danny menilai usaha ini cukup menjanjikan karena pergerakan bisnis cafe terus menanjak setiap bulannya. “Kita tidak mau stuck di konsep saat ini. Ke depannya, ingn lebih besar seperti grup sehingga ada lounge juga,” katanya.

 

Beezy Kaffee

Pemilik : Yudho Cahyo Utomo (27), Danny Gibran (27), Teguh Rachmat Santosa (27)

Alamat : Jl. Wijaya 1 No. 11a, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Tel : 021-720 1879
Email: beezykaffee@gmail.com
Facebook: www.facebook.com/BeezyKaffee
Twitter: @beezykaffee
Instagram: @beezykaffee

 

By Didik Purwanto

Copywriter | Ghost Writer | ex Business Journalist | Farmer

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *