IMG 20150322 WA0009 2

IMG-20150322-WA0009 (2)

Inspirasi berwirausaha bisa dari mana saja. Tak terkecuali dari kesenangan menonton film. Namun bisnis yang digeluti Raden Ariya Yudha Wibawa ini bukan terkait film, malah justru bisnis pangkas rambut (barbershop).

Lelaki penyuka olahraga air softgun ini telah menyukai karakter Alfredo James Al Pacino dalam setiap film gangster mulai dari Scarface, The Godfather 1,2, dan 3, dan lainnya. Dari situ kenal tokoh Tony Montana. “Nama Montana akhirnya saya pakai untuk nama barbershop tersebut,” katanya.

Ia menilai, karakter Montana sangat inspiratif karena mampu membuktikan perjuangan mendirikan usaha dari nol hingga menjadi konglomerat. Ia berharap nama tersebut bisa menjadi penyemangat usahanya.

Namun agar berbeda dengan pangkas rambut lain, ia juga terinspirasi dari film tersebut. Ia memilih menyediakan jasa potongan rambut gangster bagi pelanggannya. Namun gangster di sini bukan asal-asalan. Ia memilih potongan gangster namun masih elegan, minimalis, dan tetap rapi.

Untuk mengetahui potongan rambut tersebut, Ariya belajar gaya hingga ke Kuala Lumpur dan Singapura melalui kursus kilat selama 30 hari. Ia juga mau menggali perkembangan model rambut dari media asing.

Ia mengaku pertama kali menjalankan usaha tersebut telah mengeluarkan modal awal hingga Rp 70 juta. Tidak disangka mampu memeroleh keuntungan hingga Rp 35 juta per bulan. Tidak sampai satu tahun usaha tersebut telah balik modal. Awal tahun ini sudah berhasil membuka cabang baru di Pondok Labu, Jakarta Selatan dari cabang pertamanya yang dibuka pada 2013 di Cipete, Jakarta Selatan.

Saat awal usaha, ia sempat mengelola sendiri bisnis tersebut. Ia beranggapan belum bisa menggaji pegawai dan potong rambut model gangster dianggap hanya dia yang mampu melakukannya.

Seiring waktu berjalan, ia mulai menambah karyawan sambil terus mengajarkan cara memangkas rambut ala gangster. Ke depan, ia juga berencana menambah cabang baru seiring pelanggan yang datang dari berbagai daerah.

“Saya tetap melihat sudut pandang posisi menentukan prestasi. Jadi Montana tetap tersedia sebagai tempat potong rambut yang tidak kacangan,” ujarnya.

Ariya menjelaskan, pelanggan utamanya tersebar dari seluruh Jabodetabek. Tapi tidak jarang wisawatan Australia yang sedang berlibur ke Jakarta sengaja datang untuk mendapat pelayanan potong rambut ala gangster di Montana.

Untuk mendapat pelayanan potong rambut di Montana hanya perlu membayar Rp 50 ribu. Pelanggan akan mendapat pelayanan cuci rambut dan peminyakan rambut. Pelanggan akan dilayani dengan penata profesional.

Untuk meningkatkan omzet, ia menggunakan strategi promosi menggunakan media sosial seperti Twitter dan Instagram. Selama ini pelanggan kerap mengunduh hasil potongan rambut ke akun Montana. Dari situ keberadaan usaha semakin diketahui masyarakat luas. “Media sosial juga memererat hubungan antara pelanggan dengan kita. Jadi ruang promosi paling canggih saat ini memang media tersebut,” ujarnya.

Baginya, pengusaha harus memegang prinsip apa pun bisnis yang dijalankan harus mau mendalami dan bisa menjalankan sendiri. Pengusaha juga tidak boleh merasa takut dan pesimistis apalagi tidak berani mencoba.

Bisnis juga harus mau mengikuti naluri serta sering berkonsultasi dengan pengusaha senior. “Dalam menjalankan bisnis, setiap orang juga harus punya pikiran terbuka. Ini yang akan mendorong bisnis bisa maju,” ujarnya.

IMG-20150322-WA0003 (2)

Sempat Mencoba Bisnis Lain

Perjuangan berbisnis tentunya tidak bisa langsung lancar dan untung. Ariya justru sempat mencoba bisnis lain sebelum akhirnya memilih bisnis pangkas rambut gangster.

Saat masih sekolah SMA, ia sering menjalankan usaha kecil-kecilan seperti jual beli velg, aksesoris mobil, dan barang bekas. Pria kelahiran 1981 itu terus mengembangkan minat dengan membuka toko ponsel bernama SS Cellular di Tamini Square saat mengenyam kursi perkuliahan.

Hasilnya cukup menguntungkan dan bisa membiayai beban pendidikan secara mandiri. Namun bisnis itu sempat terhenti setelah wisuda. “Setelah lulus kuliah, saya memutuskan bekerja di law firm untuk mencoba menggunakan pendidikan sebagai mata pencarian. Saya sempat mendapat tugas di Surabaya sebagai konsultan hukum selama dua tahun,” katanya.

Namun ia mengaku tidak terlalu puas pada dunia hukum dan lantas kembali ke Jakarta untuk bekerja pada perusahaan teknologi informasi. Tapi lagi-lagi kepuasan batin juga belum terpenuhi. Saat itu ia menyadari ada rasa keinginan kembali berwirausaha.

Ia ingin mengembangkan usaha dari pengadaan barang dan jasa. Setelah itu tebersit ide membuka usaha barbershop. Ia mengenang, masa bisnisnya penuh tantangan sebelum bisa berkembang pesat seperti sekarang.

Baginya, tantangan bisnis akan selalu ada. Bahkan ada orang lain yang mencoba mencuri ilmu bisnisnya. Ternyata orang tersebut tidak punya niat menjalankan usaha bersama. “Namun itu bukan halangan. Justru saya anggap bisa menyalurkan ilmu buat orang lain. Semoga orang itu juga sukses menjalankan bisnis.”

IMG-20150322-WA0008 (2)

Profil Pengusaha:

Nama : Raden Ariya Yudha Wibawa, S.H. Lahir: Bandung, 21 juni 1981. Pendidikan Terakhir: S1 Hukum. Hobi : Air softgun and outdoor sport. Status: Belum Menikah. Organisasi: KBPPP ( Keluarga Besar Putra Putri Polri).

Profil Usaha:

Alamat MONTANA Barbershop #1 Jl. Cipete Dalam No.2 Jakarta Selatan 12410. Kontak: 081269783916. Alamat MONTANA Barbershop #2 Jl.Margasatwa Raya No.64a Pondok Labu – Cilandak, Jakarta Selatan 12560 Kontak: 082113847418

By Didik Purwanto

Copywriter | Ghost Writer | ex Business Journalist | Farmer

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *