Kartu atm pakah penting

Tahu nggak sih kartu ATM/kartu debit sekarang udah kayak nggak ada gunanya lagi. Semua transaksi perbankan dapat dilakukan daring (online). Bahkan urusan tarik uang tunai sekalipun. Kartu ATM apakah penting seiring perkembangan aplikasi mobile dari masing-masing perbankan?

Layanan pembayaran QRIS

Jumlah, Volume Transaksi, dan Nilai Transaksi Kartu ATM

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), jumlah kartu ATM di Indonesia hingga April 2024 mencapai 3,81 juta unit. Jumlah itu menurun dari 4,75 juta unit pada April 2023. Sedangkan jumlah kartu ATM & kartu debit pada periode yang sama masih meningkat dari 260,55 juta unit menjadi 301,13 juta unit.

Volume transaksi juga menurun dari 646,85 juta kali menjadi 579,97 juta kali. Volume transaksi tunai juga menurun dari 423,05 miliar kali menjadi 382,07 miliar kali. 

Volume transaksi belanja kembali menurun dari 113,26 miliar kali menjadi 111,78 miliar kali transaksi. Volume transaksi transfer intrabank (sesama bank) juga turun dari 66,07 miliar kali menjadi 53,15 miliar kali. Begitu juga transaksi transfer interbank (beda bank) menurun dari 43,45 miliar kali menjadi 32,95 miliar kali transaksi.

Nilai transaksi juga turun dari Rp 707,54 triliun menjadi Rp 617,07 triliun. Nilai transaksi tunai turun dari Rp 431,41 triliun menjadi Rp 391,066 triliun. 

Nilai transaksi belanja juga turun dari Rp 53,38 triliun menjadi Rp 45,72 triliun. Nilai transaksi transfer intrabank dari Rp 139,45 triliun menjadi Rp 112,081 triliun. Begitu juga nilai transaksi transfer interbank dari Rp 83,29 triliun menjadi Rp 68,2 triliun. 

Jumlah, Volume Transaksi, dan Nilai Transaksi Uang Elektronik

Beda dengan kartu ATM & kartu debit yang mulai menurun pamor, uang elektronik termasuk dompet elektronik/dompet digital (e-wallet) mengalami kenaikan transaksi. Namun sayangnya, Bank Indonesia tidak merilis jumlah, volume transaksi, dan nilai transaksi per dompet elektronik.

Uang elektronik seperti layanan dompet digital GoPay, Dana, OVO, hingga ShopeePay. Data kartu elektronik ini juga termasuk Flazz, BRIZZI, e-Money, JakCard, dan sebagainya.

Berdasarkan data Bank Indonesia juga, jumlah kartu elektronik hingga periode yang sama mencapai 852,06 juta unit. Jumlah itu naik dari Rp 744,59 juta unit.

Volume transaksi uang elektronik per April 2024 mencapai 1,74 miliar kali transaksi. Nilai itu naik dari April 2023 yang mencapai 1,71 miliar kali transaksi.

Data tersebut terdiri atas volume transaksi pembelian mencapai 742,34 juta kali, transaksi secara internasional (dianggap nol karena masih kurang dari ratusan kali), transaksi tranfer uang elektronik 521,39 juta kali, volume transaksi inisial (isi pertama kali) 6,6 juta kali, volume isi ulang/top up 466,64 juta kali, volume penarikan uang tunai 2,62 juta kali, dan volume transaksi redeem 2,66 juta kali transaksi.

Nilai transaksi uang elektronik meningkat dari Rp 152,56 triliun menjadi Rp 199,90 triliun. Pencapaian itu terdiri atas transaksi pembelian Rp 43,72 triliun, internasional Rp 4,7 juta, domestik Rp 43,72 triliun, transaksi transfer Rp 45,71 triliun, transaksi isi pertama kali Rp 1,87 triliun, nilai isi ulang Rp 106,29 triliun, penarikan uang elektronik Rp 1,023 triliun, dan transaksi redeem Rp 1,27 triliun.

Lonjakan Volume Transaksi QRIS

QRIS adalah Quick Response Code Indonesian Standar. Yakni salah satu metode pembayaran nontunai melalui aplikasi di ponsel/gawai. Layanan pembayaran ini makin populer di masyarakat karena proses transaksi yang mudah dan praktis.

Bahkan dengan makin marak merchant yang melayani transaksi QRIS, kita selaku pembeli malah lebih suka tidak membawa dompet yang berisi uang tunai. Kita lebih sering membawa ponsel dan tentu saja layanan perbankan sudah terisi penuh dengan saldo berisi uang.

Otomatis saat melakukan pembayaran di merchant, kita tinggal pindai (scan) di barcode merchant. Pembayaran cepat, nilai sesuai transaksi, tidak perlu uang kembalian.

Hingga April 2024, Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi QRIS melonjak 194,06 persen secara tahunan. Jumlah pengguna mencapai 48,9 juta dan jumlah merchant mencapai 31,86 juta.

Kenaikan transaksi pembayaran melalui QRIS juga seiring lonjakan nominal transaksi digital banking. Pada periode sama, nilai transaksinya mencapai Rp 5.340,92 triliun atau naik 19,08 persen secara tahunan.

Kartu ATM apakah penting?

Kartu ATM Apakah Penting?

Di era teknologi seperti sekarang, kartu ATM apakah penting? Apalagi di tengah lonjakan aplikasi mobile masing-masing perbankan. Sehingga seluruh transaksi perbankan bisa dilakukan dengan mudah, bahkan tanpa perlu keluar rumah. Kecuali, untuk tarik tunai ya.

Namun urusan tarik tunai pun, sekarang bisa dilakukan dengan gampang. Bahkan mayoritas perbankan besar sudah dapat melayani tarik tunai tanpa kartu ATM. 

Jika jauh dari mesin ATM, kini perbankan pun memiliki layanan tarik tunai melalui kios. Meski ada biaya untuk tarik tunainya.

Lebih enaknya lagi, dompet digital pun kini sudah dapat melayani tarik tunai di mesin ATM perbankan. Jadi, seakan-akan, kita sudah tidak perlu lagi kartu ATM. Jadi kartu ATM apakah penting?

BACA JUGA:

  1. Keuntungan Kartu Kredit Dibanding Kartu Debit
  2. Kontribusi Digitalisasi BRI
  3. Jaringan ATM Terancam Bahaya
  4. Cara Membuka Rekening Livin’ Bank Mandiri
  5. Fintech Geser Bisnis Perbankan?

Bayangkan, kalau kita memiliki rekening di 5 perbankan besar. Dan masing-masing rekening tersebut memiliki kartu ATM. Lantas saat kita bepergian, apakah semua kartu ATM tersebut dibawa serta? Kebanyakan sih iya. Hal ini demi keamanan transaksi keuangan saat di berbagai merchant.

Kadang saat membayar transaksi, di merchant hanya tersedia bank A. Sementara kita hanya memiliki kartu ATM bank B. Sebenarnya, mesin electronic data capture (EDC) tersebut masih bisa melayani transaksi beda bank, meski kadang ada biaya. Namun pihak merchant biasanya selalu menolak bila kartu ATM yang digunakan berbeda bank.

Otomatis, kita selaku konsumen harus selalu menyiapkan beberapa kartu ATM untuk jaga-jaga. Terlebih saat mesin EDC di merchant tersebut kadang-kadang ngadat atau sedang offline

Plus harus siap-siap membawa uang tunai karena tidak semua merchant menerima pembayaran nontunai. Namun seiring perkembangan zaman, kini malah banyak merchant yang hanya menerima pembayaran nontunai.

Padahal layanan nontunai, seperti pembayaran melalui QRIS hingga dompet digital pun malah menguntungkan penjual dan pembeli. 

Perkembangan digital di Indonesia

Penjual tak perlu repot menyiapkan uang kembalian. Pun tidak perlu khawatir uang palsu dari pembeli. Apalagi kalau kasir tidak memiliki kemampuan untuk membedakan uang asli dan uang palsu.

Bagi pembeli, kita tidak perlu repot membawa uang tunai terlalu banyak di dompet. Sediakan uang secukupnya, minimal untuk bayar parkir atau biaya tak terduga selama perjalanan atau saat belanja.

Lantas dengan kondisi sekarang, kartu ATM apakah penting? Kalau bepergian, kalian masih sering transaksi pakai kartu ATM atau melalui QRIS? Atau masih menyisihkan uang tunai di dompet? Berapa nominal uang tunai yang harus disiapkan di dompet?

Pada postingan selanjutnya, kita akan membahas besaran biaya admin masing-masing bank. Terutama 10 bank besar di Indonesia ya. Kadang tidak menyangka, potongan biaya admin untuk kartu ATM ini lumayan loh. Atau kalian anggap sedekah aja? Hehe.

By Didik Purwanto

Copywriter | Ghost Writer | ex Business Journalist | Farmer

26 thoughts on “Kartu ATM Apakah Penting?”
  1. menurutku kartu ATM masih penting sih, soalnya beberapa transaksi di toko2 masih pake sistem cash / konvensional. jadi ya masih butuh buat narik uang buat isi dompet. hehehe

  2. Kalau menurutku sih Tergantung pada kebutuhan dan gaya hidup kitanya. Kalau emang sering melakukan transaksi tunai dan tidak memiliki akses ke perbankan online, maka kartu ATM mungkin masih penting. Namun, jika lebih memilih untuk bertransaksi secara online dan memiliki akses ke perbankan online, maka mungkin tidak memerlukan kartu ATM.

  3. Kalo saya kemana-mana masih bawa hp, ATM dan uang tunai. Karena domisili saya masih desa yang agak pojok mwehehe, nggak semua merchant menyediakan layanan cashless. Jadi ya menurut saya ATM masih penting. Teknologi di negara kita ini juga kan belum merata ya, apalagi masih banyak orang tua yang punya ATM, dan belum paham gimana cara menggunakan aplikasi m-banking maupun e-wallet.

  4. Akhir-akhir ini untuk pembayaran-pembayaran, prioritas pertama adalah QRIS, kemudian kartu debit (ATM), terakhir baru deh uang tunai. Jadi, buat saya kartu ATM masih perlu tapi tidak penting-penting amat.

  5. Sekarang seluruh transaksi perbankan bisa dilakukan dengan mudah, ya. Keberadaan ATM jadi kurang berguna. Tapi bagi saya masih perlu kartu ATM juga untuk sewaktu-waktu, kalau ponsel lagi lowbatt atau lagi gak ada sinyal yang bagus.

  6. Menurut daku masih penting dong kartu ATM, karena walau bagaimana lun masih membutuhkan uang tunai dalam transaksi keuangan, salah satunya yaitu berbelanja ke pasar tradisional atau jajan kuliner yang nota bene belum menggunakan sistem qris

  7. Iya juga ya. Kegunaan ATM sekarang memang sudah jarang banget. Swjarang malah lebih sering pakai mobile banking. Transfer atau qris

  8. Kalau ngomongin penting gak penting, kalau aku pribadi kartu ATM masih penting, soalnya aku juga masih pakai cara manual selain bank online. Mungkin 10,20 tahun kedepan, ATM udah mulai berkurang penggunanya. Pun dengan mesin ATMnya

  9. Bagiku sih ATM tetap penting karena sering perlu uang tunai juga. Tapi ya nggak perlu semua kartu dibawa. Toh isinya juga nggak ada. Hehehe….

  10. Kalo menurutku sih, penting ya, Mas. Karena sampek sekarang pun, aku masih pake ATM, pake mbanking juga, pake e-wallet juga, bahkan pernah tarik tunai cardless. Jadi tergantung kebutuhan sih. Intinya jangan dibikin ribet, hehe..

  11. Ahhh aku juga sempet mikir gini, penting nggak sih ada kartu ATM, soalnya aku yang sering belanja ke minimarket seringnya menggunakan qris sekalian tarik tunai karena kadang suka lupa bawa kartu ATM. Jujur aja, kartu ATM ku tersimpan dengan baik di dompet, yang penting bawa handphone aja sih sekarang, hehe.

  12. Kartu ATM tuh sebenarnya penting nggak penting sih ya. Kalau di dalam negeri dimana penggunaan e-wallet dan QRIS ini menjamur sekali, pun jaringan internet aman, rasanya kartu ATM nggak akan selalu keluar dari dompet. Tapi kalau sedang berada di wilayah yang internet sulit dan berbagai urusan butuh tunai, ya ATM penting. Kalau ke luar negeri, mau tarik tunai, masih butuh ATM juga bukan sih?

  13. Buat saya yg belum punya m-banking, ATM sangat berguna. Setidaknya buat ambil transferan. Hehe…
    Meksi harus tanya dulu berapa nominal yang dikirim.

  14. Kartu atm tetap penting, untuk jaga2 aja kalau2 sinyal pas ngedrop ketika hendak menggunakan QRIS. Kadang2 tuh app mobile banking lama loadingnya pas mau bayar. Nah, klo pas kayak gini lebih cepat menggunakan kartu atm.

  15. Aku termasuk cashless, kemana-mana ngandelin QRIS. meskipun kadang kalau ke warung harus ambil uang dulu di atm. Tapi menurutku atm tetep penting, sih. Aplagi kemarin buka rekening ya cuma dikasih atm aja, pilih yang tanpa buku tabungan sih emaang. Hehe

  16. Kalau jaman dulu memiliki banyak kartu ATM bisa dianggap keren (meski urusan saldo nomor sekian) tapi kalau sekarang serba cardless ya kaa.. kalau saya sih masih pakai krn kalau perlu tarik tunai bisa gratis di ATM. Cuma kadang2 saya juga pakai QRIS.

  17. menurut aku sih masih penting kayaknya ya, karena ada atm yang transaksi tarik tunai atau setor tunainya tuh ribet. jadi mending ambil langsung kalau kayak gitu :’D

  18. baca ini jadi ingat, dimana ya kartu ATM ku?? hehe, sekarang memang seakan terabaikan gitu yaa mas, apalagi sudah ada mobile banking, urusan jadi cepat dan gak harus repot ke gerai ATM terdekat

  19. masih penting dong! karena gak semua masyrarakat menggunakan gris atau mbangking juga, terlebih yang memang transaksi qris belum banyak digunakan di suatu daerah. selain itu, ambil uang pakai mbanking atau transaksi qris kan selalu membutuhkan jaringan internet, nah ini aja masih jadi kendala di beberaspa daerah yang jaringan internentnya buruk bahkan gak ada sama sekali

  20. Shik shak shook sih waktu kemarin mudik, aku naik bis dan masih adaaa yang transaksi jual beli hanya bisa menggunakan cash, gabisa digital sama sekali. Duh, bagi orang seperti aku yang suka boros banget kalo megang duit fisik, kaya ada HP dan pembayaran digital, pastinya favoriitt banget.
    Tapiii, sering juga masih menggunakan kartu. Aku rasa sih.. untuk orang-orang sepuh yang merasa lebih aman transaksi dengan uang nyata, masih perlu adanya mesin ATM dimana-mana. Rawan kalau marak penipuan soceng dan terjadi pas orang-orang sepuh ini.

  21. Keberadaan ATM masih cukup penting sih, khususnya saat terjadi masalah. Seperti beberapa waktu lalu, saat pindah HP saya kesulitan masuk ke Mobile Banking, ATM belum pakai. Karena sudah cardless eranya, saya pikir begitu. Ternyata saya menemukan kesulitan verifikasi online. Akhirnya ke cabangterdekat buat urus aktivasi, dan sekaligus urus ATM. Kalau ada ATM, jika aplikasi mobile lagi bermasalah, masih bisa transaksi pakai ATM

  22. Apakah kartu ATM penting? Kalau sesuai pengalaman, tergantung kondisi. Heheehe. Tapi emang, peran kartu ATM ini mulai bisa digantikan sih sama sistem yang lain, misal QRIS. Terus kalau mau ambil uang cash bisa juga sekarang tanpa kartu ATM. Bisa sambungkan dengan m-Banking aja.

  23. Aku lebih prefer bayar pakai QR karena lebih cepat.. tapi beberapa QR biasanya harus ngeprint kode dulu dari mesin EDC yang berarti nggak efisien banget huhu… Kalau casenya gitu biasanya aku pilih bayar pake kartu aja hehe

  24. saya hampir semuanya menggunakan payment digital Mas Didik, tapi kalau saya pas keluar kota ada beberapa yang sistem pembayaran masih menggunakan cash atau debit jadi mau ga mau pakai ATM atau pas lagi mau tarik tunai di beberapa lokasi belum terintegrated dengan digital jadi saya tarik tunai, jadi menurut saya ATM masih penting tapi di beberapa lokasi tertentu saja, namun bagi masyarakat yang pemahaman terhadap digital masih minim, ATM menjadi sangat penting

  25. Saya semenjak ada QRIS dan bisa tarik tunai dengan hp jadi gak merasa perlu dengan kartu atm jadi udah jarang bawa kartu atm sekarang. Cuma untuk urusan perbankan tetap harus bawa atm fisik kalau kita ke bank langsung, ini yang suka lupa pas udah di bank karena udah gak pernah bawa kartu atm lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *