cara trading saham untuk pemula

Selain investasi saham, trading saham menjadi salah satu cara diversifikasi portofolio keuangan. Potensi imbal hasil yang relatif lebih besar menjadi daya tarik investor untuk trading saham. Cara trading saham untuk pemula menjadi upaya edukasi agar investor tidak rugi terlalu dalam.

Cara ternak uang lewat investasi dan trading saham

Apa Itu Trading Saham?

Trading saham adalah sebuah aktivitas jual beli saham dalam waktu sangat singkat dengan tujuan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Dan pelakunya disebut sebagai trader (pedagang).

Dengan kata lain, trading saham adalah kegiatan menjual dan membeli saham dengan memanfaatkan fluktuasi harga setiap harinya. Kita sebagai trader harus memantau pergerakan harga saham, informasi terkait saham tersebut, hingga faktor eksternal yang memengaruhi naik turun harga saham itu.

Untuk menjadi seorang trader saham, kita harus memahami analisis teknikal. Analisis teknikal saham adalah sebuah teknik analisis untuk mengamati fluktuasi  harga saham. Teknik tersebut memakai perhitunan riwayat harga masa lalunya.

Biasanya trader memakai alat analisis berupa chart atau diagram. Melalui sebuah pola atau tren tertentu, kita dapat memprediksi harga saham yang akan terjadi. 

Dengan teknik analisis saham yang tepat, kita dapat menentukan waktu yang tepat untuk memasang posisi, baik beli maupun jual. Sehingga trader dapat memeroleh keuntungan sesuai targetnya.

Beda Investasi Saham dengan Trading Saham

Beda investasi saham dengan trading saham adalah terkait waktu. Selebihnya rata-rata sama dengan objek penjualannya sama.

Investasi Saham

Investasi saham tidak memiliki keterikatan waktu untuk jual beli. Namun rata-rata memiliki waktu atau tenor yang lebih lama. 

Rata-rata perencana keuangan bahkan menyarankan untuk investasi saham minimal setahun atau bahkan lebih. Sesuaikan dengan tujuan rencana keuangan saja,

Misal, kita akan menyekolahkan anak dalam lima tahun lagi. Maka, akan lebih baik mencari saham-saham potensial yang terus naik. 

Jika dalam waktu setahun atau dua tahun nilai harga saham turun, kita pun dapat menjualnya atau tetap memegangnya. Namun dengan toleransi penurunan harga yang kita inginkan.

Contohnya, kita membeli saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) di harga Rp 4.000. Namun setahun kemudian, harga tersebut merosot menjadi Rp 3.000. Kita boleh bertahan dengan membiarkan nilai harga saham terus menurun atau menjualnya. 

Kalau menjual, otomatis rugi. Padahal kita ingin menjualnya lima tahun lagi. Kalau tidak menjual, berarti cuma potensi rugi (karena belum resmi menjual). Kita bisa terus menambah kepemilikan saham BBRI dengan harga lebih murah. 

Otomatis, kita nanti mengejar pendapatan dari dividen. Yakni pembagian laba bagi pemegang saham berdasarkan jumlah saham yang dimiliki. 

Perbedaan investasi dan trading saham

Trading Saham

Trading Saham adalah jual beli saham di pasar modal dengan jangka waktu tertentu, terutama harian hingga mingguan. Namun ada juga yang lebih suka trader bulanan. Intinya, jangka waktu trading saham lebih pendek daripada investasi saham.

Yang lebih penting lagi, trading saham hanya untuk investor yang benar-benar berani alias aktif dalam bertransaksi. Beda dengan investasi saham yang lebih cenderung paham.

Ingat pepatah yang selalu menggaung saat investasi saham, beli saham lantas lupakan. Alias jangan melihat pergerakan harga saham itu setiap hari. 

Nanti pusing sendiri kalau harga saham jatuh. Tapi akan khawatir sendiri saat harga tiba-tiba melonjak. Kita pasti ingin segera menjualnya, padahal baru untung 10 persen misalnya.

Trading Saham Halal atau Haram?

Banyak yang salah kaprah tentang trading saham. Masih ada yang menganggap jika trading saham adalah haram. Karena berprinsip seperti judi.

Kita membeli saham BBRI di harga Rp 4.000 di pagi hari, sore tutup harga di level Rp 3.500. Kalau tidak mengerti pasar modal, pasti menganggap itu judi karena harga bisa naik dan turun secara cepat.

Padahal kalau mau datang ke pasar induk, yang menjual sayur-mayur hingga kebutuhan pangan sehari-hari, praktek tersebut sudah lumrah. Kita sendiri yang harus pintar melihat barang dan siapa penjualnya. Termasuk melihat kondisi eksternal dan kondisi internal perusahaan sendiri (kalau di pasar riil ya harus meliihat kondisi sayur/barang yang dijual masih bagus/tidak gitu loh).

Namun menurut fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) No 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal, hukum trading saham adalah halal.

Islam memperbolehkan jual beli saham selama memenuhi syarat dan kriteria tertentu. Misal saham yang diperdagangkan harus saham syariah. 

Contohnya nih, hukum merokok adalah makruh. Maka yang fanatik tidak merokok, bisa menghindari untuk tidak membeli saham perusahaan rokok. Atau yang lagi viral di lini masa tentang ramai-ramai boikot produk Unilever. Sah-sah saja tidak membeli produk tersebut meski produknya halal.

Jam Trading Saham

Jam trading saham sesuai perdagangan efek di Bursa Efek Indonesia mirip jam pekerja kantoran. Namun hanya berbeda jamnya.

Waktu perdagangan pasar saham yakni Senin hingga Jumat. Khusus Jumat, ada waktu berbeda karena menyesuaikan dengan Sholat Jumat. 

Jam perdagangan pasar saham dibagi dalam dua sesi, yakni sesi I dan sesi II. Kedua sesi dipisahkan dengan jadwal istirahat.

Berikut jadwal jam trading saham dan investasi saham di Bursa Efek Indonesia.

SesiWaktu Perdagangan (Senin s.d. Kamis)Waktu Perdagangan (Jumat)
Sesi I09.00 – 12.0009.00 – 11.30
Sesi II13.30 – 16.3014.00 – 16.30
sumber: Bursa Efek Indonesia

Modal untuk Trading Saham

Berapa sih modal yang dibutuhkan untuk trading saham bagi pemula? Ada yang bilang harus minimal Rp 20 juta, Rp 50 juta, bahkan lebih. 

Menurutku, trading saham nggak harus dengan modal gede sih. Kalian bisa memulai cara trading saham untuk pemula dengan modal hanya Rp 1 juta. Meski, imbal hasil keuntungannya nggak bisa gede ya. 

Soalnya, berharap kenaikan 5 persen sehari aja itu sudah besar banget. Kalau dengan modal tersebut, berarti kalian hanya untung Rp 50 ribu dong. Ya masih mending untung daripada rugi kan? Beda dengan investasi saham yang bisa diambil keuntungannya dalam jangka lama. 

Intinya, nggak ada batasan minimal untuk trading saham sih. Soalnya, keuntungan kan kita yang menentukan. Mau untung berapa pun, kita bisa atur. Selama saham tersebut belum dijual (saat harga turun), ya kita hanya potensi merugi, belum benar-benar merugi.

Beda dengan saat trading saham dengan modal Rp 10 juta. Naik 5 persen, keuntunganpun sekitar Rp 500 ribu. Lumayan sih. Usaha apa yang bisa cuan sambil rebahan dengan keuntungan segitu sehari? Kecuali judi online yak. Haha.

Cara trading saham untuk pemula

Cara Trading Saham untuk Pemula

Sebelum mengetahui cara trading saham untuk pemula, kita harus mengetahui apa saja yang harus kita siapkan sebelum trading.

Siapkan Modal Uang Dingin

Setelah mengetahui jumlah modal untuk trading saham, sebaiknya cara trading saham untuk pemula dengan ambil uang tersebut dari uang dingin. Alias uang yang tidak kita gunakan dalam jangka waktu tertentu.

Uang dingin tersebut bukan dari dana cadangan/dana darurat atau pun uang tabungan ya. Apalagi dari pinjaman online (pinjol). Please, jangan banget!

Pilih Perusahaan Sekuritas

Perusahaan sekuritas ini menjadi perantara untuk kegiatan jual beli saham, bahkan untuk investasi saham. Perusahaan sekuritas ini semacam broker (perantara) meski barang (saham) yang kita beli merupakan pilihan kita sendiri.

Di era teknologi sekarang ini, banyak sekuritas pun memiliki aplikasi untuk memudahkan investor dalam membeli dan menjual instrumen investasi. Seperti Indopremier Sekuritas yang memiliki Aplikasi IPOT, Ajaib Sekuritas (Ajaib), Stockbit Sekuritas Digital (Stockbit), dan lainnya.

Harus diperhatikan pula, setiap sekuritas memiliki biaya transaksi. Mereka mengenakan fee jual dan fee beli untuk transaksi saham yang kita lakukan. Cek di masing-masing perusahaan sekuritas untuk mengetahui besaran fee tersebut. Ingat, cara trading saham untuk pemula ini harus benar-benar dilakukan ya.

Membuat Rekening Dana Nasabah

Rekening dana nasabah adalah rekening (RDN) atas nama kita sendiri namun dibukakan oleh sekuritas. Fungsi rekening dana nasabah untuk melakukan transaksi jual beli saham atau instrumen investasi lainnya dengan mudah dan cepat.

Tips mudah membuat rekening dana nasabah adalah dengan membuat rekening yang sama dengan sekuritas tersebut. Misalnya, PT Indopremier Sekuritas memiliki RDN dengan Bank Central Asia (BCA). 

Alangkah lebih enak, kita memiliki rekening pribadi di BCA. Hal ini akan memengaruhi besaran biaya admin saat transaksi jual beli saham. Kan nggak enak dong kalau ada biaya admin meski hanya Rp 6.500 karena beda bank?

Gunakan Akun Demo Trading Saham

Biasanya, beberapa sekuritas memiliki akun demo untuk trading saham. Gunakan fasilitas tersebut untuk trading saham dengan leluasa.

Ada sekuritas yang memiliki jangka waktu dalam demo trading saham. Biasanya sih sebulan. Namun ada juga yang gratis sama sekali karena memang tujuannya untuk belajar trading saham.

Pahami Psikologis Emosimu

Jika sudah mengerti cara bermain trading saham dengan lancar, baru gunakan akun resmi trading saham kita. Jadi kita tidak akan kaget lagi saat harga saham anjlok. Atau beban psikologis lagi saat harga saham naik gila-gilaan.

Biasanya, kita suka bingung saat harga saham naik, bahkan meski hanya 10 persen. Mau ngejual dengan kenaikan harga itu, masih sayang. Tapi kalau nggak dijual di harga itu, nanti malah anjlok.

Saat dibiarkan keesokan harinya, harga saham yang kita miliki ternyata anjlok. Psikologis kita bakal terganggu kalau kita tidak memiliki sikap tenang. Kata mbak Caroline Adenan, seorang mom’s trader, psikologis seseorang akan berpengaruh sekitar 70 persen dalam trading saham.

Artinya, saat mental kita terganggu atau lagi dalam kondisi bad mood, jangan pernah sekali-kali trading saham. Kalau salah menentukan posisi, kita bakal rugi. 

Jadi, usahakan kita memiliki mood yang bagus saat trading saham. Selesaikan semua pekerjaan yang akan mengganggu aktivitas kita mencari cuan. 

Ingat, trading saham sangat besar risikonya. Namun semua tidak menjadi masalah selama kita bisa meminimalisasi risiko agar tetap aman. Cara pertama ya perbaiki kondisi mental kita dulu, meski aku taruh paling akhir, karena biar ingat selalu.

Pilih investasi atau trading saham?

Selalu Belajar Trading Saham

Nggak cukup hanya baca dari blog atau opini orang, kita juga harus belajar trading saham dari orang lain. Baik dengan membaca buku, ikut webinar, hingga kelas berbayar.

Cara tersebut akan menambah wawasan kita sebelum langsung terjun bermain saham. Cara trading saham untuk pemula hanya sekadar informasi sekilas yang dapat menjadi acuan dalam belajar trading saham selanjutnya.

Cek 4 Tips Penting Sebelum Trading Saham untuk mengetahui informasi selanjutnya. Atau kalau belum berani trading saham, kalian bisa belajar investasi saham untuk pemula

By Didik Purwanto

Copywriter | Ghost Writer | ex Business Journalist | Farmer

26 thoughts on “6 Cara Trading Saham untuk Pemula”
  1. Selama ini di dalam pikiranku mainan trading itu haram, setelah baca artikel ini jadi lebih paham. Cuma mungkin lebih enakan investasi ya, kalo trading saham sepertinya bikin kita betah main-main disana karena rasa penasaran.

  2. Temanku ada yang masih menganggap bahwa investasi saham ini nggak boleh. Tapi ya memang gimana keyakinan dia sih ya. Selama dia nggak mengganggu temannya yang lain yang ingin investasi di saham.

  3. Karena ada ttading syariah biar bikin tenang bisa nih jadi pilihan. Kan terbilang banyak juga ya.
    Serta jangan lupa juga buat terus mempelajari soal trading biar makin paham

  4. Aku baru-baru ini belajar dari temen soal saham syariah. Jadi dikasih tahu mana aja yg aman. Tapi aku belum bisa tradingnya iiih…hehe… Mindsetnya masih kayak nabung gitu. Jadi belum paham kapan musti beli kapan musti jual.
    Yuuuk ah…belajar lagi…

  5. Duh, amit-amit kalau sampai ikut trading saham bermodal utang pinjol. Saham aja udah high risk kan ya. Tambah pinjol … apa nggak dobel-dobel tuh risikonya.

  6. Wah setuju banget sih kalau misalkan pemula memang harus lebih banyak belajar sebelum trading dan mungkin lebih baik lagi kalau ada kenalan/mentor yang mendampingi ya, tentunya yang sudah berpengalaman

  7. Sebelum melakukan trading saham memang perlu dianalisis dulu ya, biar kita nggak rugi karena tahu saat yang tepat beli atau jual saham. Kalau nilai saham turun emang paling dilematis ya, mau mempertahankan atau menjual. Auto bingung.

  8. Mempelajari psikologis diri sendiri sebelum investasi penting banget ternyata. Kalo gampang panik mending coba yang risikonya rendah dulu ya, jangan langsung main trading. Bisa kena mental nanti, hehe.

  9. Dulu pernah pengen nyobain trading saham tapi ternyata gak cocok buat saya. Selain waktu yang gak ada, trading nih ngaruh banget ke psikologis walaupun pakai uang dingin. Jd untuk saham lebih cocok investasi biasa aja

  10. Salah satu investasi yang mungkin saya takut untuk mencobanya ya trading saham ini. Tapi ternyata, ada tips-tipsnya untuk pemula, ya. Thanks infonya Mas Didik.

  11. Psikologis emosi ternyata sangat penting ya ketika bermain trading saham. Bisa-bisa kita stres duluan kalau emosi ga stabil trus saham anjlok, bukannya bisa berpikir malah makin ga karuan

  12. Trading saham adalah aktivitas yang perlu dipersiapkan secara matang dan dilakukan dengan tenang ya kak. Jujur saya belum berani melakukannya wkwk tp saat baca-baca kok ada nyebut mom’s trader, wah menarik nih!

  13. Namanya investasi. Pasti semua ada risikonya. Tapi memang harus pintar sana jitu melihat sikon dan peluang. Dan soal trading saham ini memang harus dipelajari lebih dalam lagi, agar hasilnya maksimal.

  14. Saham memang berisiko tinggi, kita harus paham dulu dunia trading. kalo belum ngerti candlestick mending belajar dulu dasar-dasarnya biar bisa analisis pergerakann harga

  15. Hem, iya juga ya. Kalau trading saham iyu sangat besar risikonya. Saya sendiri jujur masih merasa awam banget sih

    Nah karena itu kita harus waspada. Cari ilmunya, biar tidak menjadi masalah. Semoga bisa meminimalisasi risiko agar tetap aman ya

  16. Walaupun dihalalkan dengan persyaratan tertentu, tetap saja banyak Pro kontranya ya kak. Kalau aku pribadi, masih belum berani mencoba. Bukan karena Pro kontranya sih, tetapi lebih ke resikonya.

  17. Ooo.. investasi saham itu berbeda dari trading saham to.. Nah, yang saya tahu selama ini berarti investasi saham. Baca ini jadi makin paham.

  18. emang ilmunya mahal ya, karena hasilnya pun bikin cuan berkali lipat wkwk.. yg pasti kudu pakai akl sehat nih kalau mau trading saham dan pakai uang dingin ya kak :)

  19. referensi kayak gini nih yang dibutuhin para pemula. mau belajar saham pun kita tetep kudu banyak baca

  20. Loh aku kira antara investasi saham sama trading saham itu sama aja ternyata saling berbeda satu sama lain ya. Yang trading saham itu waktunya lebih jangka pendek. Kayak mingguan terus ada waktu-waktunya buat trading dan minimal dimulai dari 1 juta

  21. Sebagai pemula, jujur aku masih merasa takut sih dengan resiko dari trading saham. Pernah coba-coba namun berasa gak tenang. perlu mental yang kuat untuk gak kepikiran. hehehee…jadi sebagian masih pilih investasi yang biasa aja seperti emas dan tanah/rumah. Hanya untuk simpanan.

  22. Jadi ingat dulu suka sekali trading, tapisekarang ga lagi. Ada banayk pengalaman waktu itu saat masih kuliah. Termasuk jam-jam ytansaksi pasar

  23. Iya sih yaa.. “Mainan” saham ini bukan cuma buat investasi jangka pendek, tapi juga bisa direncanakan untuk beberapa tahun ke depan layaknya menabung dalam bentuk emas.
    Tapi Bapakku sempet mainan saham lalu merugi. Rasanya kapok kapoken, gitulo mas Ditto.

    Padahal yah, kalau diitung-itung.. uangnya bapak itu kembali seperti sedia kala.
    Bukan rugi namanya yaa.. tapi pekpok alias equal. Ga ada untungnya, tapi juga gak berkurang alias merugi. Mungkin dikatakan rugi karena jangka waktu simpannya yang panjaaang, tapi gak menghasilkan apa-apa.

  24. Kalau main trading kayak gini memang yang paling bagus pakai uang dingin ya. Jangan sampai uang dapur kepake. Atau yang tabungan untuk biaya pendidikan anak. Aduh kalau sahamnya jeblok bisa amblas semua. Emosi harus terjaga nih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *