Mobil astra yang penjualannya terganggu

PT Astra International Tbk (ASII) harus ketar-ketir terhadap lima mobil yang kini menjadi pesaingnya. Hingga kini, perusahaan yang menaungi merek Toyota dan Daihatsu tersebut masih kelabakan memproduksi mobil yang sanggup menandingi lima mobil ini. Mobil Astra yang penjualannya terganggu pesaing, di seri apa ya?

Jumlah Penjualan Mobil Astra 2023

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) di sepanjang 2023, penjualan mobil nasional secara wholesale (distribusi pabrikan ke dealer) sebesar 1.005.802 unit. Penjualan pada bulan Desember 2023 sekitar 85.284 unit atau hanya naik 1,1 persen dibandingkan pencapaian di sepanjang 2022.

Di periode sepanjang 2023, penjualan mobil Astra secara nasional mencapai 560.717 unit. Dengan perolehan tersebut, PT Astra International Tbk mencatatkan pangsa pasar sebesar 56 persen.

Masih di periode sama, penjualan mobil Astra untuk pasar domestik Low Cost Green Car (LCGC) sebesar 204.677 unit. Dengan pencatatan tersebut, pangsa pasar mobil Astra untuk pasar LCGC sebesar 74 persen.

Khusus pangsa pasar mobil Astra untuk LCGC pada Desember 2023 sebesar 84 persen. Jumlah itu naik dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 76 persen.

Terkait merek, penjualan mobil Astra yang meliputi brand Toyota dan Lexus pada Desember 2023 mencapai 32.251 unit. Jumlah ini naik dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar 28.220 unit.

Sedangkan penjualan mobil Astra pada brand Daihatsu di Desember 2023 mencapai 12.805 unit. Namun penjualan mobil Astra khusus Daihatsu ini menurun jika dibandingkan periode sama tahun 2022 sebesar 23.815 unit.

Begitu juga yang terjadi pada segmen LCGC. Penjualan mobil Astra untuk pasar LCGC pada Desember 2023 sebesar 11.625 unit. Jumlah itu menurun dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya sebesar 15.240 unit.

Jumlah Penjualan Mobil Astra 2024

Masih berdasarkan data GAIKINDO, jumlah penjualan mobil domestik secara nasional pada periode Januari-Maret 2024 sebesar 215.069 unit. Penjualan tersebut turun 23,90 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 282.601 unit.

Dari periode Januari-Maret 2024, penjualan mobil Astra mengambil andil 119.662 unit. Jumlah itu lagi-lagi menurun 20,23 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 150.006 unit.

Penjualan mobil domestik secara nasional khusus Maret 2024 sebesar 74.724 unit. Jumlah tersebut kembali menurun dibandingkan pencapaian pada Maret 2023 sebesar 101.272 unit, namun masih naik 6 persen dibandingkan Februari 2024.

Dari data tersebut, penjualan mobil Astra mengambil andil sekitar 40.438 unit. Jumlah ini menurun 23,25 persen dari penjualan mobil Astra pada Maret 2023 sebesar 52.687 unit. Dengan pencapaian ini, pangsa pasar mobil Astra juga turun hanya menjadi 54 persen.

Dari segi merek, penjualan mobil Astra khusus Toyota dan Lexus sebesar 21.495 unit. Lantas menyusul Daihatsu 16.552 unit, Isuzu 2.251 unit, UD Trucks 17 unit, serta Peugeot sebanyak 3 unit.

Mobil Astra yang penjualannya terganggu pesaing

Mobil Astra yang Penjualannya Terganggu Pesaing

Sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) terbesar di Indonesia, PT Astra International Tbk memang memiliki sejumlah merek kendaraan yang dinaungi. Beberapa tahun pula pangsa pasar Astra masih menjadi yang terbesar, bahkan hingga kini.

Namun lambat laun, kinerja PT Astra Internasional Tbk pun terdilusi. Masing-masing produsen mobil memiliki inovasi yang bikin pesaing mulai gigit jari.

Berikut lima mobil Astra yang gagal laris manis karena mulai terimbas penjualan kendaraan dari pesaingnya.

Daihatsu Xenia

Daihatsu Xenia adalah merek mobil jenis MPV (multi-purpose vehicle/kendaraan multi guna) atau yang biasa disebut minivan. Mobil multi fungsi ini dapat digunakan sebagai angkutan penumpang maupun angkutan barang.

PT Astra Daihatsu Motor dan PT Toyota-Astra Motor memproduksi Daihatsu Xenia sejak awal 2004. Dalam perjalanan bisnisnya, kedua produsen yang masih satu naungan PT Astra International Tbk (ASII) memasarkan dengan dua merek berbeda.

PT Astra Daihatsu Motor memasarkan dengan merek Daihatsu Xenia. Namun PT Toyota-Astra Motor memasarkan dengan merek Toyota Avanza. 

Hingga Januari-Oktober 2023, penjualan Daihatsu Xenia mencapai 13.198 unit. Jumlah tersebut menurun 37,28 persen dari sebelumnya 21.044 unit.

Transaksi jual beli Daihatsu Xenia secara ritel (distribusi dealer ke konsumen) pun merosot. Dari sebelumnya 20.660 unit menjadi berkurang 24,38 persen sekitar 15.622 unit.

PT Astra Daihatsu Motor berdalih, penurunan penjualan Daihatsu Xenia karena pergeseran konsumen ke beberapa kendaraan segmen lain. Salah satunya, MPV di segmen LCGC seperti Daihatsu Sigra dan Toyota Calya.

Namun kedua jenis mobil Astra yang penjualannya terganggu pesaing ini tertekan dengan penjualan Datsun Go. Datsun adalah merek mobil yang dimiliki Nissan Motor Company. 

Datsun Go VS Daihatsu Xenia

Merek mobil Datsun sebenarnya bukan merek baru. Karena mobil ini telah menjadi mobil ekspor Nissan sejak tahun 1958 hingga 1986.

Hingga pada 2013, Nissan kembali mem-branding merek Datsun sebagai merek mobil murahnya. Sebagai mobil hatcback mungil, Nissan menjual Datsun Go ke negara-negara berkembang seperti India, Afrika Selatan hingga Indonesia. 

Pabrikan asal Jepang ini sukses membranding Datsun Go sebagai mobil murah yang ramah lingkungan dan hemat.

Toyota Avanza

Sebenarnya, Toyota Avanza memang masih menjadi merek mobil yang penjualannya laris manis. Meski di sepanjang 2023, Toyota Avanza harus menyerahkan tahta mobil dengan penjualan terlaris ke saudaranya.

Yup! Posisi Toyota Avanza tergeser dengan Toyota Innova sebagai mobil dengan penjualan terlaris di sepanjang 2023. Penjualan Toyota Innova mencapai 66.459 unit. Sedangkan Toyota Avanza sekitar 62.275 unit. Calya di posisi ketiga dengan penjualan 45.801 unit.

Padahal pada tahun 2022, Toyota berhasil  mencatatkan penjualan tertinggi. Yakni penjualan Toyota Avanza sekitar 60.619 unit, Toyota Innova 46.993 unit, dan Toyota Rush 44.991 unit.

Namun penjualan Toyota Innova dan Toyota Avanza pun mulai tergeser. Astra mulai ketar-ketir dengan penampilan Mitsubishi Xpander.

Mitsubishi Xpander VS Toyota Avanza

Siapa yang nggak mupeng lihat penampakan Mitsubishi Xpander. Di setiap pameran automotif, konsumen selalu membanjiri lokasi pameran, khususnya stand Mitsubishi.

Penjualan ritel Mitsubishi Xpander di sepanjang 2023 mencapai 77.937 unit. Jumlah tersebut tentu melampaui penjualan Toyota Innova dan Toyota Avanza. 

Meski penjualan Mitsubishi Xpander tersebut cenderung menurun. Padahal pada 2022, penjualan Xpander dalam setahun sempat tembus 90.341 unit.

Bocorannya, Astra tertekan Datsun Go di menengah ke bawah. Sedangkan di kelas menengah hingga atas tertekan Xpander.

Mitsubishi Xpander menghadirkan Low Multi-purpose Vehicle (LMPV) yang hampir memiliki kenyamanan seperti Innova. Namun dapat seirit dan semurah Avanza. Akhirnya, memaksa Avanza sedikit melar dan meninggalkan platform RWD (rear wheel drive/sistem penggerak mobil di roda belakang).

Yang bikin Astra makin ketar-ketir, Mitsubishi Xpander menargetkan penjualan yang fantastis tahun ini, mencapai 100 ribu unit.

Toyota C-HR

Sejak rilis pada 2019, penjualan Toyota C-HR selalu gagal mencapai target penjualan di atas 500 unit. Iya, kalian nggak salah lihat, hanya 500 unit.

Bahkan penjualan perdananya saja, Toyota C-HR Hybrid pun hanya terjual 320 unit. Di tahun 2020 pun, penjualannya hanya 126 unit.

Padahal harapan Astra, Toyota C-HR dapat merebut pasar HR-V (Hi-rider Revolutionary Vehicle), khususnya dengan Honda atau produsen lainnya. Namun penjualannya terus merosot.

Honda HRV vs Toyota CHR

Astra pun sempat mencoba peruntungan dengan memproduksi Yaris Cross. Namun sekali lagi, penjualannya masih belum mulus, meski pasar sudah merespon positif bentukan mobilnya.

Toyota Fortuner

Dianggap sebagai mobil pejabat hingga orang kaya, Toyota Fortuner memang menjadi idola. Bentukannya yang gagah, bikin pemiliknya seakan menjadi orang mewah.

Namun penjualan Toyota Fortuner sejak Januari-Oktober 2023 hanya 12.879 unit. Jumlah itu turun 33,84 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 19.467 unit. 

Begitu pula yang terjadi pada Toyota Land Cruiser. Meski sebenarnya, Astra memproduksi dua jenis mobil tersebut untuk pasar berbeda. Pada kenyataannya, dua jenis mobil ini malah mengkanibal produk kelas atasnya sendiri, yakni Toyota Alphard.

Penjualan Toyota Alphard hanya mencapai 3.077 unit di sepanjang Januari-September 2023. Jumlah penjualan premium MPV ini menurun 7,2 persen dibandingkan penjualan periode sama tahun sebelumnya sebesar 3.316 unit.

Lantas siapakah penantang Toyota Alphard di MPV kelas atas? Jawabannya Hyundai Palisade.

Toyota Fortuner VS Hyundai Palisade

Awalnya, produsen asal Korea Selatan ini hanya menargetkan untuk melawan Toyota Fortuner dan Toyota Land Cruiser. Namun nggak menyangka, Toyota Alphard pun kena libas penjualannya.

Bocoran alusnya, Hyundai Palisade memiliki harga lebih ekonomis dan bahan bakar lebih irit. Selain itu, tampang eksteriornya pun nggak kalah mentereng dengan Alphard. Ini mobil Astra yang terganggu penjualannya sampai sekarang.

Produksi Mobil Listrik

Kehadiran mobil listrik (electric vehicle/EV) belum menjadi penggerak bagi Astra untuk segera memproduksinya. Padahal produsen lain, seperti dari Korea Selatan hingga China sudah curi start menjualnya.

Sebenarnya, pemerintah pun sudah gencar untuk memberi keringanan pajak mobil listrik. Hal ini untuk merangsang penjualan mobil listrik di masyarakat. Namun sayangnya, belum semua ATPM mau memproduksinya.

Alih-alih segera memproduksi mobil listrik, Astra lebih mementingkan untuk memproduksi mobil hybrid. Dan terang-terangan, Astra juga meminta subsidi.

Namun produsen lain sudah telanjur mendapatkan manfaat keringanan pajak, seperti Hyundai dan Wuling. Hyundai bahkan sudah memproduksi Hyundai Ioniq 5. 

Hyundai Ioniq 5

Buktinya, Hyundai Ioniq 5 menjadi mobil listrik dengan penjualan terlaris di sepanjang Januari-Juni 2023. Penjualan Hyundai Ioniq 5 sebanyak 3.543 unit. 

Posisi kedua yakni Wuling Air EV dengan penjualan 1.654 unit. Padahal di tahun 2022, Wuling menjadi produsen mobil listrik dengan penjualan terlaris di Indonesia.

Suka Duka Jadi Investor Astra

Sebagai investor PT Astra International Tbk (ASII), aku sebenarnya kecewa. Penjualan perusahaan semakin tertekan di tengah persaingan produsen automotif yang semakin merajalela.

Memang, lini bisnis ASII tidak hanya dari bisnis automotif. Kontribusi utamanya masih terkontribusi dari anak usaha, PT United Tractor Tbk (UNTR) yang menjual kendaraan alat berat. Emang UNTR belum ada pesaing besar di segmen ini.

Alhasil, aku yang sempat membeli harga saham ASII di level Rp 8.000-an harus gigit jari melihat harga saham ASII saat ini di level Rp 4.000-an. 

Namun bagi investor ulung, saat ini menjadi kesempatan tepat untuk segera menjadi investor ASII. Beli lah perusahaan saat harga sahamnya anjlok. Dengan harapan mendapatkan keuntungan saat harga sahamnya naik. 

Ya siapa tahu Astra nanti memproduksi mobil listrik. Atau membikin mobil yang harganya murah meriah namun dengan interior eksterior lebih mewah. 

Saat ini, aku hanya berharap Astra International masih membagikan dividen. Dari berita terbaru sih, Astra International akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 421 per saham atau Rp 17,04 triliun kepada pemegang sahamnya.

Rencananya, ASII akan membagikan dividen tunai ini pada 30 Mei 2024. Divide tunai akan diberikan ke pemegang saham yang tercatat sejak 15 Mei 2024.

Artinya, kalian yang membeli saham ASII sebelum 15 Mei 2024, juga berhak mendapatkan dividen tersebut. Misalnya, harga saham ASII hingga Jumat (3/5) sebesar Rp 5.225 per saham. Kalian bisa membeli saham ASII dengan harga Rp 522.500 untuk 1 lot. Karena 1 lot sekitar 100 lembar saham.

Artinya, kalian akan mendapatkan dividen Rp 42.100 secara langsung ke rekening. Itu pun kalau kalian hanya memiliki 1 lot saham ASII ya.

Bayangkan kalau kalian punya 100 lot saham ASII. Silakan hitung sendiri dividen yang akan kalian terima.

So, jangan khawatir untuk menjadi investor saham atau trading saham. Bahkan dengan menjadi investor ASII seperti aku. Intinya, kalian tidak akan rugi investasi saham sebelum menjual saham yang lagi anjlok.

Kalian bisa memakai sistem dollar cost averaging (DCA) untuk membeli saham yang sedang turun. Otomatis kepemilikan sahammu naik, tapi harga yang harus dibeli menjadi lebih murah.

Bagi yang penasaran, silakan cek cara trading saham untuk pemula atau belajar investasi saham untuk pemula ya.

By Didik Purwanto

Copywriter | Ghost Writer | ex Business Journalist | Farmer

27 thoughts on “5 Mobil Astra yang Penjualannya Terganggu Pesaing”
  1. Persaingan di dunia otomotif emang makin seru aja ya. Dulu Avanza dan Innova yang jadi primadona, tapi sekarang Xpander makin ngasih saingan berat. Tapi semoga persaingan ini justru makin memacu inovasi dan kualitas produk, jadi kita sebagai konsumen bisa dapet pilihan mobil yang makin canggih dan value for money!

  2. Xenia vs Avanza emang selalu terjadi di mana2 yaa dan ternyata mereka masih bersaudara. Keduanya jadi mobil berjuta pengguna karena harganya yg masih affordable.

    Kalau Kak Didik udah berapa lama invest saham?

  3. Ya gitu deh dalam dunia bisnis pasti ada pasang surutnya. Nah di sinilah diperlukan adanya strategi marketing yang bagus agar penjualan bisa melejit lagi. BTW, Palisade memang keren banget sih. Di suatu parkiran apartemen mewah di Jakarta, Hyundai Palisade banyak terparkir, dan rata-rata memang orang Korea semua yang punya, hehehehe….

  4. Wah bener juga ya, mobil di kelas tersebut banyak sekali pesaingnya.. saya gak gitu paham sih tentang mobil tapi sekarang sudah banyak sekali produsen mobil yang memproduksi mobil hybrid

  5. Hum…menarik juga nih saham ASII, pas harga lagi anjlok, yuuk serok yah…
    Memang aku lihat makin banyak seliweran jenis mobil yg mirip tapi brand berbeda. Rupanya memang saingan banget…Asyik juga yah, kalau yg ngerti banget spek masing-masing brand. Sementara aku cuma lihat luarnya doang…wkwkwk…

  6. sebenernya pengen banget nyobain investasi saham dengan membeli saham perusahaan gede macam PT Astra ini, tapi mungkin aku coba pelajari dulu artikelnya mas Didik tentang belajar investasi saham untuk pemula hehehe

  7. Mungkin orang-orang sudah jenuh melihat mobil-mobil tersebut berseliweran di mana-mana. Sehingga semacam butuh penyegaran. Yang mana kebetulan yang segar-segar ini adanya di luar Astra.
    Sebagai investor, wajar kalau ketar-ketir ya…

  8. anjloknya bisa setengah harga gitu dari 8K ke 4K
    Gak menyangka itu malah jadi peluang buat yang mau beli saham ya? cuma kalau buat daku keknya masih agak takut sih. Yah takut makin anjlok, walau sebenarnya kalau dipertimbangkan urusan permobilan gini masih punya peluang juga buat naik ya

  9. Saya sendiri tak terlalu paham tentang dunia otomotif, tapi kalau aku lihat mobilnya keren-keren. Terutama yang Toyota Fortuner, keren banget. Memang, kudu paham ya kak mengenai perkembangan mobil kalau mau ada rencana membeli.

  10. Avanza tuh emang dekat banget dengan keluarga Indonesia sih, Xenia juga. Tapi Xpander juga benerann lagi naik daun. Terang aja Astra mulai ketar ketir juga apalagi penjualan ritel Xpander bisa menyalip penjualan Innova dan Avanza. Kayanya produksi mobil listrik harusnya udah mulai dolirik ya.

  11. saya jadi penasaran ada brand atau produk mobil apa saja yang ada di bawah naungan PT Astra International Tbk ini, saya kira Astra itu Honda. btw ternyata bisa yang investasi produk otomotif dengan saham perusahaannya. menarik nih. ingin tahu lebih lanjut gimana caranya ya?

  12. Ternyata persaingan antar brand mobil ketat sekali yaa… Kukira selama ini mobil2 produksi dari Astra masih merajai berbagai kelas. Kayak Inova tuh, terus melakukan inovasi dan makin banyak di jalanan klo pas lihat di luar gitu.

  13. Kukira Astra cuma fokus sama kendaraan, ternyata masih ada perusahaan lain, ya. Kalau soal mobil, aku lebih pilih yang irit, minimalis, dan ramah lingkungan. Kira-kira jenis mobil Astra yg mana, ya

  14. Waduh apa daya ini, yang masih punya sepeda listrik. Jangankan mampu beli mobil-mobil yang udah mampu menjadi pesaing. Mau yang udah terlengserpun masih belum ada hilalnya

  15. Mobil listrik sama kayak motor listrik gak sih? Btw mobil Astra memang rekomen semua ya. Mobil keluarga yang banyak jadi incaran termasuk aku.

  16. Iya ya sekarang mobil listrik lagi naik daun
    Pengen sih, tapi harganya itu lhoo
    Semoga Astra segera punya mobil listrik dengan harga terjangkau

  17. Tidak dapat dipungkiri bahwa persaingan di industri otomotif semakin ketat. Merek-merek baru terus bermunculan dengan berbagai strategi dan inovasi yang menarik. Hal ini tentu saja menyulitkan Astra untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar.

  18. Walaupun masuk dalam daftar produk yang terganggu pesaing, tapi tetap lho penjualan untuk produk Xenia dan Avanza kan masih tertinggi ya. Di Indonesia saja berapa banyak coba penggunanya

  19. adanya produksi mobil listrik cukup menarik ya, masyarakat mulai aware dan berminat.
    btw sy baru tau ternyata penjualan toyota fortuner mengalami penurunan di 2023.

  20. Wih, persaingannya ketat, ya. Tapi sejauh ini saya masih familiar dengan Inova, Avanza, dan Fortuner. Kalau pesaing-pesaingnya itu saya malah kurang familiar. Sepertinya sata kurang update ya. Hehehe.

  21. Akhirnya ada yang menyaingi avanza ya peminatnya, hehe…setelah bertahun-tahun avanza dikenal dengan mobil seribu umat. Gak heran sih Mitsubishi Xpander bisa mengambil hati pasar, secara Mitsubishi Xpander menghadirkan Low Multi-purpose Vehicle (LMPV) dengan tingkat kenyamanan kayak Innova, tapi dengan harga yang lebih murah.

  22. Brand-brand Toyota, Honda, mereka nih sama-sama masih mengandalkan nama besar mereka tanpa inovasi yang berarti setiap tahunnya. Mungkin beda dengan Lexus yaa.. secara dari harga dan kelas pun uda high-class punya.

    Tapi kehadiran kompetitor brand-brand Korea dan China yang semakin cakeepp di desain secara keseluruhan, baik body sampai ke detailing interior, aku pilih brand baru sih..
    Mereka bukan baru dari segi usia siih, sebenernya.. tapi pasarnya baru menjangkau Indonesia.

    Naksir banget sama brand seperti KIA, Hyundai, MG.
    Untuk di kelas yang sama, aku prefer merk-merk tersebut.

  23. Wah serem serem sih universalnya Toyota di beberapa jenis mobil sampai Mengalami penurunan penjualan bahkan ada yang gagal mencapai target penjualan kayak Toyota C-HR. Itu masih ada nggak ya Kak mobilnya kalau aku lihatnya kayak cakep gitu disayang tapi belum pernah lihat jujur di jalanan

  24. Wah serem serem sih rivalnya Toyota di beberapa jenis mobil sampai Mengalami penurunan penjualan bahkan ada yang gagal mencapai target penjualan kayak Toyota C-HR. Itu masih ada nggak ya Kak mobilnya kalau aku lihatnya kayak cakep gitu disayang tapi belum pernah lihat jujur di jalanan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *