game, gaming, e-sports, iespa, acer, acer predator, asia pacific predator league 2019, PUBG, DOTA 2, caster, komputer,Presiden Direktur Acer Indonesia Herbert Ang (kiri) dan Acer Consumers Lead of Intel Asia Pacific Japan Yohan Wijaya saat peluncuran Asia Pacific Predator League 2019 di Jakarta, Selasa (30/10). Foto: Didik Purwanto

Asia Pacific Predator League tahun ini kembali digelar. Hadiahnya, sekitar Rp 6 miliar. Wow.

Bermain game tidak hanya menyegarkan diri dari rutinitas dan kepenatan. Namun, kini banyak yang menjadikan game sebagai profesi yang menjanjikan penghasilan.

Emang bisa?

Asia Pacific Predator League
Presiden Direktur Acer Indonesia Herbert Ang (kiri) dan Acer Consumers Lead of Intel Asia Pacific Japan Yohan Wijaya saat peluncuran Asia Pacific Predator League 2019 di Jakarta, Selasa (30/10). Foto: Didik Purwanto

Ajang Pecandu Game Sejati

Tahun ini, Acer kembali bikin Asia Pacific Predator League 2019. Ajang pertandingan pecandu game tersebut bakal mengikutsertakan maniak gamers dari 14 negara, yakni Australia, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Vietnam, Thailand, Hong Kong, China, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan.

“Ajang Asia Pacific Predator League kembali digelar untuk menggugah minat para remaja agar serius menekuni hobi olahraga digital (eSports),” ujar Presiden Direktur Acer Indonesia Herbert Ang di Jakarta, Selasa (30/10).

Herbert Ang
Presiden Direktur Acer Indonesia Herbert Ang. Foto: Didik Purwanto

Pada Januari 2018 lalu, Acer berhasil menyelenggarakan Grand Final Asia Pacific Predator League 2018 untuk kali pertama di Jakarta. Sebanyak 1.197 tim berpartisipasi dan 8 tim dari 8 negara berkompetisi di babak grand final untuk memperebutkan title tim DOTA 2 terbaik.

14 Negara Berlaga

Tahun ini, 14 negara tersebut berpartisipasi dan berlaga dalam dua kategori game yang dipertandingkan, yaitu DOTA 2 dan Players Unknown’s Battlegrounds (PUBG).

Herbert bilang, ajang Asia Pacific Predator League kembali diadakan bukan semata-mata untuk bisnis, tapi meningkatkan kesadaran merek Predator hingga 900 persen.

“Namun, kami juga mendukung perkembangan eSports dan talenta remaja Indonesia dari sisi gaming,” ujarnya.

Acer Consumers Lead of Intel Asia Pacific Japan Yohan Wijaya mengatakan, populasi pemain game (gamers) tidak termasuk China mencapai 279 juta orang di Asia Pasifik. Jumlah tersebut mencapai 20 persen dari gamers seluruh dunia.

Yohan Wijaya
Acer Consumers Lead of Intel Asia Pacific Japan Yohan Wijaya. Foto: Didik Purwanto

Menurut Yohan, pertumbuhan gamers di Asia Pasifik mencapai 7 persen per tahun, lebih tinggi dari pertumbuhan global sekitar 5 persen per tahun.

“Pasar gamers di Indonesia mencapai 43 juta dengan potensi penghasilan dari pasar game sekitar Rp 11,3 triliun,” katanya.

Dengan potensi tersebut, Asia Pasifik menjadi pasar game potensial yang paling tumbuh secara cepat. Acer melihat potensi yang besar untuk mengakselerasi kemajuan industri ini. Caranya, melalui turnamen sebagai platform untuk mengasah bakat para gamers, yang didukung oleh perangkat game terbaik dari Predator (Acer).

Pengunjung mencoba laptop ACER
Pemain game asyik bermain menggunakan Acer Predator. Foto: Didik Purwanto

Acer Boyong PC Gaming

Product Manager Acer Indonesia Andreas Lesmana bilang, pasar game yang meningkat di dunia mendorong perusahaan juga fokus menggarap pasar Indonesia. Acer juga memacu produk-produknya dengan lini PC gaming, apalagi untuk mendukung Asia Pasific Predator League 2019. “Tentunya kami ingin lebih sukses dari gelaran tahun lalu,”ujarnya.

Presiden Indonesia e-Sports Association (IeSPA) Eddy Lim mengatakan, pemerintah sudah mendukung perkembangan industri gaming. Terbukti, e-Sports sudah masuk turnamen di Asian Games lalu. “Ajang ini akan semakin memotivasi gamers Indonesia agar menunjukkan kemampuannya,” katanya.

Gisma Priayudha yang akrab disapa Melon selaku Indonesia Tournament Committee Asia Pacific Predator League 2019 bilang, babak penyisihan akan dimulai di 16 iCafe yang tersebar di 14 kota sejak November 2018.

Asia Pacific Predator League
Dari kanan: Yohan Wijaya, Melon, dan Herbert Ang saat konferensi pers di Jakarta. Foto: Didik Purwanto

16 iCafe tersebut yakni Higround, PGBarrackx, dan TNC Kemanggisan Jakarta, Magnet Samarinda, WCG Bekasi, iCafe Medan, Skyland Yogyakarta, 3Kingdoms Surabaya, Skynet Karawang. Selain itu, Pondok Gaming Tangerang, Chronos Bandung, Manscave Blitar, HansPro Gaming Palembang, Skyland Semarang, Hardcore Malang, dan GIX Makassar.

Selanjutnya, pemenang babak penyisihan ini bakal diundang dan beradu dengan tim dari 14 negara ke babak final di Bangkok, Thailand pada Februari 2019.

Kick Off Battle

Acara konferensi pers diakhiri dengan kick off battle antara PG BarrackX melawan The Prime, yang akhirnya dimenangkan The Prime. Aku baru tahu nonton pertandingan game sudah seperti nonton pertandingan olahraga di gelanggang olahraga. Apalagi kalau sudah teriak INDONESIA..dung dung dung dung dung. Haha..

Pertarungan eSports
Caster Melon dan Dimas DZ memandu kick off battle antara PG BarracX dan The Prime. Foto: Didik Purwanto

Menariknya lagi, turnamen game kelas dunia tersebut bakal memperebutkan total hadiah sebesar US$ 400 ribu atau sekitar Rp 6 miliar. Wow…Bagaimana ngga ngiler coba dengan hadiah itu?

So, buat kalian yang suka main game, berlatihlah. Siapa tahu bisa membawa nama harum Indonesia. Siap bertanding?

Pengunjung bermain game
Bermain game bisa menghilangkan stres dan menghasilkan duit. Foto: Didik Purwanto

By Didik Purwanto

Copywriter | Ghost Writer | ex Business Journalist | Farmer

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *