International Data Corporation (IDC) mencatat penjualan komputer hingga kuartal I-2013 mengalami penurunan 14 persen. Nilai ini merupakan angka terbesar selama IDC melakukan penelitian sejak 1994 lalu.
Seperti dikutip dari Business Insider, IDC sebenarnya hanya memerkirakan penjualan komputer di kuartal I-2013 ini hanya turun 7,7 persen. Namun ternyata, perkiraannya meleset dan penurunan penjualan komputer tersebut melampaui perkiraannya.
Vice President Clients and Displays IDC Bob O’Donnell mengatakan Microsoft yang tahun lalu baru saja merilis perangkat lunak Windows 8 pun tidak mampu mengerek penjualan komputer di pasar dunia. Padahal lebih dari 90 persen komputer di dunia memakai perangkat lunak Windows.
Sebenarnya, Microsoft yang juga baru merilis Windows 8 ingin menyaingi sistem operasi bergerak iOS dan Android besutan Apple dan Google. Dan Microsoft ingin agar kiamat komputer tidak datang lebih cepat.
“Sayangnya, peluncuran Windows 8 tidak hanya dianggap gagal untuk mengerek penjualan komputer di pasar, tapi juga malah memperlambat pasar penjualan komputer,” kata Bob.
Bob menduga bahwa penjualan ponsel cerdas (smartphone) dan tablet turut menggerus pasar penjualan komputer ini. Sebagai contoh, penjualan ponsel cerdas Apple saja sudah terjual 1,4 juta di Amerika Serikat saja, meski menurun 7,5 persen dibanding kuartal I-2012.
Berdasarkan data IDC, penjualan komputer secara total di dunia hingga kuartal I-2013 sebesar 76,294 juta unit, menurun 13,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 88,635 juta unit.
Penjualan komputer terbesar dikontribusikan dari Hewlett Packard (HP) yang masih mencatatkan penjualan 11,997 juta unit, turun 23,7 persen dibanding tahun lalu 15,726 juta unit. Kemudian disusul Lenovo yang turun tipis dari 11,705 juta unit menjadi 11,7 juta unit.
Lalu Dell turun 10,9 persen dari 10,11 juta unit menjadi 9,01 juta unit, Acer turun 31,3 persen dari 8,952 juta unit menjadi 6,15 juta unit, Asus turun 19,2 persen dari 5,401 juta unit menjadi 4,363 juta unit. Sementara merk lain turun 10 persen dari 36,739 juta unit menjadi 33,075 juta unit.
Sumber : Business Insider