GoPro Inc memerkirakan pendapatan kuartal IV-2015 di bawah ekspektasi pasar karena penjualan mengecewakan dari kamera aksinya. Perusahaan akan memangkas tenaga kerjanya sekitar tujuh persen.
Saham GoPro anjlok 28 persen menjadi US$ 10,50. Nilai tersebut kurang dari setengah harga saat penawaran saham perdana (IPO) di level US$ 24 per saham pada 2014.
Analis memerkirakan, penurunan penjualan karena pelemahan permintaan pada liburan akhir tahun. Namun penurunan diperkirakan tak sebesar itu dan ini menjadi pemicu yang buruk pada 2016.
Perusahaan yang berbasis di California ini mengharapkan pendapatan sekitar US$ 435 juta untuk kuartal IV-2015, jauh di bawah estimasi analis rata-rata US$ 511,9 juta.
Perusahaan akhir tahun lalu memiliki sekitar 1.500 pekerja. Untuk mendongkrak pendapatan, perusahaan pun sudah memangkas harga hinga setengahnya untuk kamera Hero4 Session.
CEO GoPro Nicholas Woodman mengatakan, permintaan produk mulai melemah pada Oktober, khususnya Hero4 karena harga produk sangat tinggi dan biaya pemasaran juga terbatas.
Hal ini berkebalikan dengan Xiaomi Inc yang merilis Xiaomi Yi dengan harga kurang dari seperempatnya. Analis Citigroup memerkirakan, pemulihan bisnis GoPro semakin tidak mudah. Perusahaan harus mengorbankan harga untuk bisa bersaing dengan Xiaomi.
“Perusahaan ini juga dinilai salah karena tidak segera memerkenalkan Hero5. Padahal bila GoPro merilis produk baru akan mendorong bisnis perusahaan,” kata analis FBN Securities Shebly Seyrafi.
GoPro mengharapkan biaya restrukturisasi sekitar US$ 5-10 juta pada kuartal I-2016, khususnya demi biaya pesangon karyawan yang dipangkasnya. “Karyawan juga percaya bisnis perusahaan tak sebagus sebelumnya,” kata Seyrafi.
Perusahaan juga telah menunjuk Zander Lurie sebagai dewan direksi dan telah mengundurkan diri sebagai Wakil Presiden Senior GoPro Entertainment.
Lurie akan menjadi bos GoPro Entertainment menggantikan Bill Veghte yang efektif 16 Januari. Ambarella Inc yang menyediakan chipset kamera GoPro mengalami penurunan saham 8,5 persen. GoPro akan merilis laporan keuangan 2015 pada 3 Februari 2016.
Sumber: Reuters