Tetap Olahraga Saat Puasa Untuk Jaga Stamina

Tetap olahraga saat puasa tentu akan menurunkan stamina. Namun ada cara agar kita tetap bisa berolahraga meskipun saat berpuasa.

Olahraga saat puasa
Olahraga saat puasa

Waktu Tepat Olahraga Saat Puasa

Memang ada yang bilang bahwa olahraga saat puasa bisa dilakukan di pagi hari atau satu jam menjelang berbuka. Namun penjelasan secara ilmiahnya (berdasarkan milis MensHealthIndonesia) adalah sebaliknya.

Dari segi medis, tetap olahraga saat puasa akan berkaitan dengan sistem elektrolit dan hormonal tubuh. Pada saat pagi, tubuh masih kaya akan zat-zat elektrolit dan glikemik index (GI) yang masih terjaga. Karena sudah diasup oleh sahur dini hari tadi.

Namun jika melakukan aktivitas berat seperti gym,  elektrolit akan dikuras habis untuk memberi energi. GI juga akan turun drastis sebagai konpensasi pemenuhan energi.

Alhasil, pada siang hari sudah merasa lapar dan lemas. Karena hormon ghrelin sebagai hormon pemberi sinyal rasa lapar akibat ketersediaan elektrolit dan energi sudah habis.

Sedangkan pada saat sore hari saat GI sdh turun (merasa lapar), hormon insulin pun berada di titik terendah. Karena kadar gula yang turun dan harus segera diasup lewat berbuka.

Jika pada jam-jam ini beraktivitas berat seperti gym,  insulin diintervensi oleh sel-sel otot untuk membongkar cadangan energi di otot. Akibatnya banyak pembakaran tubuh yang over kuota.

Olahraga saat puasa
Olahraga saat puasa

Efek Fisiologis

Insulin yang sudah turun ketika harus ‘dipaksa’ bekerja akan membuat efek fisiologis seperti kelelahan yang hebat. Ketika berbuka menjadi ‘kalap’, insulin yang semula drop menjadi naik drastis. Begitu juga dengan GI yang didorong naik karena tubuh yang sudah kehabisan energi dipaksa ngegym tadi.

Akibatnya apa ??? insulin yang berlebihan justru juga tidak baik. Efeknya mengantuk, semakin lemas dan tidak produktif. Sel-sel otot juga kurang berkembang karena syarat untuk berkembangnya sel-sel otot adalah nilai kadar insulin yang tetap terjaga seimbang. Di samping faktor ketersediaan protein yang cukup dan hormon testosteron sebagai faktor lainnya untuk pembangunan konstruksi otot yang kokoh.

Yang dikhawatirkan selanjutnya adalah ‘efek yoyo’. Karena gula tubuh yang terlalu melonjak akibat ‘kalap ‘ makan. Karena tubuh ‘terlalu lelah’ dipaksa beraktivitas berat (ngegym) tadi.

Sedangkan olahraga sore, boleh saja. Tetapi olahraga yang ringan dan tidak membuat insulin diintervensi berlebihan. Sehingga tetap menjaga kadar elektrolit yang seimbang.

Seperti berjalan ringan 15-30 menit yang memiliki manfaat. Harapannya, kita bisa menjaga kesehatan jantung, menguatkan tulang, serta membersihkan paru-paru. Selain itu, meningkatkan sistem imun dan mengurangi kadar hormon stres (cortisol dan norepinefrin).

Alternatifnya, waktu yang ideal adalah satu jam setelah berbuka puasa. So, tetap olahraga meski puasa ya!

Tinggalkan komentar