jualan online, belanja online, UMKM, ekonomi, UMKM Ayo Jualan OnlineDirektur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemenkominfo Septriana Tangkary saat paparan dalam acara Forum Sosialisasi Belanja dan Jualan Online: Murah, Cepat, dan Aman di Plenary Hall, Jakarta Convention Center pada Jumat (28/9). Foto: Didik Purwanto

Alasan UMKM harus online di e-commerce kini semakin dimudahkan. Beragam situs perdagangan online (e-commerce) membantu UMKM dalam meraih kesuksesan.

UMKM Belum Melek Teknologi

Namun, ternyata banyak UMKM belum melek teknologi sehingga cara berjualannya pun masih konvensional. Padahal, UMKM memberikan kontribusi tinggi pada perekonomian nasional. Itulah alasan UMKM harus online di e-commerce.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2016, kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 62,57 persen. UMKM pun membantu menyerap tenaga kerja hingga 96,5 persen meski masih diakui kontribusi UMKM ke ekspor nonmigas baru 16,45 persen.

Ini alasan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Gerakan Ayo UMKM Jualan Online serta Blibli.com  mengadakan Forum Sosialisasi Belanja dan Jualan Online: Murah, Cepat, dan Aman di Plenary Hall, Jakarta Convention Center pada Jumat (28/9).

Alasan UMKM harus online di e-commerce
Dari kiri: Pembawa acara Indra Bekti, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemenkominfo Septriana Tangkary, dan SME Sales Channel Blibli.com Agus Mulyo Pribadi saat acara Forum Sosialisasi Belanja dan Jualan Online: Murah, Cepat, dan Aman di Plenary Hall, Jakarta Convention Center pada Jumat (28/9). Foto: Didik Purwanto

Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemenkominfo Septriana Tangkary mengatakan, banyak UMKM harus online di e-commerce karena belum mengerti penggunaan e-commerce. Jangankan e-commerce, mengoperasikan ponsel dan internet pun, pengusaha UMKM ini masih awam.

“Kadang saya miris saat membuka situs e-commerce, isi produknya dari China, Vietnam, Kamboja dan negara lain. Kapan produk UMKM Indonesia bisa tampil di situs e-commerce sendiri?” ujar Septriana.

Menurut Septriana, jumlah e-commerce di Indonesia mencapai 41 web. Dari jumlah itu, ada 8 e-commerce terbesar.

Alasan UMKM Harus Online di E-Commerce

Pemerintah menargetkan, UMKM yang masuk e-commerce pada tahun 2018 mencapai 8 juta UMKM. Tahun lalu, sudah tercapai 4,6 juta UMKM.

“Tahun ini kami menargetkan sekitar 2,635 juta UMKM bisa jualan online. Insya Allah target tersebut bisa tercapai. Hingga Agustus, untuk kerja sama dengan Blibli.com sudah mencapai 1 juta UMKM,. Dengan marketplace yang lain pasti lebih banyak” katanya.

Lantas, apa alasan pemerintah getol menggerakkan UMKM harus berjualan daring (online) atau apa alasan UMKM harus online di e-commerce?

Tak Perlu Sewa Tempat

Pengusaha konvensional tentu harus memiliki tempat usaha untuk berjualan. Jika tidak memiliki, tentu pengusaha harus menyewa tempat.

Tentu, sewa tempat untuk usaha ini tidak murah. Pepatah orang lama, syarat sukses untuk membuka usaha pasti 3L, yakni Lokasi, Lokasi, dan Lokasi.

Lagi-lagi, lokasi strategis untuk usaha tentu berbiaya mahal. Padahal komponen lainnya pasti diperhitungkan.

“Dengan berjualan online di marketplace atau e-commerce, pengusaha UMKM pun tak perlu melakukannya. Uang bisa dihemat, bisa dialihkan untuk biaya lainnya. Itulah alasan UMKM harus online di e-commerce,” kata Septriana.

Septriana Tangkary
Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemenkominfo Septriana Tangkary saat paparan dalam acara Forum Sosialisasi Belanja dan Jualan Online: Murah, Cepat, dan Aman di Plenary Hall, Jakarta Convention Center pada Jumat (28/9). Foto: Didik Purwanto

Pelayan

Biaya tenaga kerja juga perlu diperhitungkan.  Pelayan memang menjadi salah satu ujung tombak penjualan.

Namun, dengan jualan online, pengusaha UMKM bisa bebas memantau produknya, dari mana dan kapan saja. Bahkan bisa dilakukan sambil memantau perkembangan anak atau mengurus keluarga.

Tetap Promosi

Ini juga salah satu ujung tombak penjualan. Tanpa promosi, produk dan jasa sebagus apa pun tak akan laku. Promosi biasanya menghabiskan biaya paling besar dalam sebuah pemasaran.

Dengan jualan online, pengusaha UMKM tak perlu repot lagi. Semua sudah diatur oleh e-commerce. Kalau memang butuh penjualan lebih laris lagi, pengusaha bisa promosi mandiri melalui media sosial, tapi transaksi tetap di situs e-commerce.

Desain & Kemasan

Salah satu kesuksesan sebuah produk biasanya terlihat dari desain dan kemasannya. Jika terlihat bagus dan elegan, pembeli pun bakal tertarik membeli. Begitu sebaliknya.

Alasan UMKM harus online
Alasan UMKM harus online

SME Sales Channel Blibli.com Agus Mulyo Pribadi (kanan) saat paparan dalam acara Forum Sosialisasi Belanja dan Jualan Online: Murah, Cepat, dan Aman di Plenary Hall, Jakarta Convention Center pada Jumat (28/9). Foto: Didik PurwantoSME Sales Channel Blibli.com Agus Mulyo Pribadi mengatakan, akan membantu pengusaha UMKM dalam mengemas dan mendesain produk. Khusus produk fesyen, Blibli.com akan menyediakan model secara gratis untuk pemotretan produk.

“Sekarang saya contohkan, batik ini saya pakai hanya dijual Rp 300 ribu. Namun, bisa dijual Rp 1 juta kalau yang memakai Indra Bekti,” ujar Agus.

Pelatihan Rutin

Pemerintah dan e-commerce terus menggalakkan pengusaha jualan online. Salah satu bentuk dukungannya dengan menggelar pelatihan rutin jualan online di berbagai daerah kepada pengusaha UMKM. Sehingga inilah alasan UMKM harus online di e-commerce.

Jika di daerah ada lebih dari 100 UMKM dan ingin pelatihan jualan online, kalian bisa menghubungi pemerintah untuk menggelar pelatihan tersebut. Nantinya, pemerintah dan e-commerce akan datang ke daerah untuk membantu.

Untuk mendongkrak penjualan, Blibli juga membantu UMKM dengan memberikan laman khusus produk UMKM, Galeri Indonesia. Bahkan Blibli memberikan kategori per daerah, seperti Surabaya, Cirebon, dan Bandung.

“Tidak menutup kemungkinan kami akan menyediakan laman khusus produk UMKM dari daerah lain. Kadang juga memberikan tema khusus seperti batik atau kriya,” ujar Agus.

Syarat Mudah

Untuk memiliki merchant di Blibli, pengusaha UMKM hanya perlu memiliki produk yang akan dijual, KTP atau kartu identitas, surat elektronik (e-mail), dan nomor rekening perbankan, khususnya untuk pembayaran.

“Biasanya pengusaha UMKM di daerah kendalanya tidak memiliki e-mail. Itu bisa kita bantu membuatnya. Untuk urusan perbankan, kita juga membantu membuka rekening di bank terdekat,” kata Agus.

Keamanan Transaksi e-Commerce

Agus juga mengatakan, UMKM akan untung dalam jualan online, khususnya mencegah dari penipuan. Biasanya, masyarakat enggan membeli barang dari toko online karena takut barang tidak dikirim meski sudah melakukan pembayaran.

Blibli sebagai e-commerce business to consumer menjanjikan transaksi pembelian daring lebih aman, bahkan meski memakai kartu kredit atau jenis pembayaran nontunai lainnya.

Pembeli juga bisa melakukan pengembalian jika produk tidak sesuai dengan tampilan atau keinginan pengguna, misal rusak, robek, atau pun pecah.

“Lebih menarik lagi, pengguna bisa mencicil dengan bunga nol persen untuk produk yang mahal, seperti produk kriya dan sepeda motor atau produk-produk lainnya. Jangan salah juga, Blibli bisa menjual sepeda motor 400 unit per bulan loh,” katanya.

Alasan UMKM harus online
Dari kiri: Pembawa acara Indra Bekti, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemenkominfo Septriana Tangkary, Wakil Ketua Harian Dekranas Triana Rudiantara, SME Sales Channel Blibli.com Agus Mulyo Pribadi dan MC Yosh Aditya saat acara Forum Sosialisasi Belanja dan Jualan Online: Murah, Cepat, dan Aman di Plenary Hall, Jakarta Convention Center pada Jumat (28/9). Foto: Didik Purwanto

Jualan Online Semakin Mudah

Dengan berbagai kemudahan itu dan seturut program pemerintah untuk menyediakan infrastruktur telekomunikasi termasuk layanan data yang merata di seluruh Indonesia, jualan online akan semakin mudah.

Apalagi dengan 262 juta penduduk Indonesia, alasan UMKM harus online penting untuk mendapatkan konsumen semakin besar. Jika produk kita diminati masyarakat internasional, penjualan pun akan semakin maksimal karena e-commerce lokal bisa membuat produk kita makin terkenal.

“Pemerintah sudah berkomitmen membangun infrastruktur, tak terkecuali telekomunikasi. Jangan sampai luar negeri yang menggunakan. UMKM di daerah ini harus diberdayakan agar kemakmuran bisa terus dirasakan dan berkontribusi pada perekonomian,” ujar Septriana.

By Didik Purwanto

Copywriter | Ghost Writer | ex Business Journalist | Farmer

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *